Gandhi Fernando Serukan Boikot Oknum Wartawan Film yang Meresahkan
TABLOIDBINTANG.COM - Gandhi Fernando mengungkapkan kekesalannya terhadap salah seorang oknum wartawan yang dianggapnya sangat mengganggu dan meresahkan sineas Tanah Air.
Bahkan, Gandhi menyebut jika tindakan oknum tersebut lebih parah dari Ibo, sosok yang sempat viral karena mengaku saudara dari Kristo Immanuel dan kerap menyusup area private ke event-event film.
Kegelisahan Gandhi Fernando terhadap oknum wartawan yang dimaksud ditumpahkan dalam sebuah konten video yang diunggah di laman Instagram pribadinya.
"Kalian inget Ibo yang kemaren sempat viral karena suka nyelonong ke gala premiere dan ngaku sodaranya artis? Sebenernya di industri film ada yang lebih parah lagi dari Ibo ini cuma belum ada yang berani speak up. Gue yang speak up," buka Gandhi Fernando di akun Instagram miliknya, dilihat Sabtu (19/4).
"Namanya Fach********* atau panggilannya Ar**. Dia wartawan bodrek, nama media bodreknya itu Demi********. Kenapa harus gua up orang ini, karena dia ini wartawan bodrek yang tidak punya etika dan sopan santun setiap bertanya atau berpidato di setiap konferensi pers film yang dia datangi," jelas Gandhi Fernando tampak kesal.
Aktor yang kini menjadi produser dan sutradara itu bercerita momen 11 tahun lalu saat si oknum sempat berteriak di tengah konferensi pers film pertamanya yang berjudul The Right One.
Menurut Gandhi, di tengah preskon, oknum tersebut tiba-tiba berteriak untuk segera menyudahi acara karena merasa lapar dan ingin segera makan.
"11 tahun lalu dia pernah teriak di press conference film pertama gua, The Right One. Waktu itu dia kayak, 'heeh, udah deh cepet nih yok laper nih, makan yok'. Waktu itu gue sama Tara Basro liat-liatan kayak, 'siapa sih?'. Dia kayak teriak-teriak minta makan sama semua orang di event press conference, di depan banyak orang. Gua inget banget tuh 2014, 11 tahun lalu," kenang Gandhi Fermando.
Sejak saat itu, Gandhi memutuskan untuk mem-blacklist oknum wartawan pria itu untuk hadir di setiap event film-filmnya.
Puncaknya, kekesalan Gandhi pun kembali muncul saat dirinya yang turut hadir dalam konferensi pers film Jalan Pulang pada Kamis (17/4) sore.
Pada momen tersebut, si oknum menurut Gandhi terkesan bertanya dengan nada kasar pada beberapa narasumber yang ada.
"Jadi dia nyecer pertanyaan (ke Taskya Namya) dengan nada nyolot yang kurang lebih bilang, 'saya udah belasan kali nonton film anda tapi saya rasa semua peran anda sama, nggak ada yang spesial. Lalu spesialnya apa anda main di film sini?'. Lalu dijawab lah sama Taskya. Eh dia nyecer terus dengan nada nyolot dengan alasan Taskya belum jawab pertanyaan dia," ungkap Gandhi Fernando.
Bukan cuma Taskya Namya, Jeropoint, sutradara film Jalan Pulang pun tak keluput dari sasaran pria yang disebut wartawan bodrek tersebut.
"Lanjut ke Jeropoint, nanya kurang lebih sambil nunjuk-nunjuk ya, 'anda itu kan penulis tread viral, terus sekarang anda jadi sutradara, kredbilitas anda jadi sutradara apa? Anda sekolah film dimana?'. Terus Jeropoint jawab kalau dia justru dibantu teman-teman dan tim yang mumpuni dan banyak belajar dari aktor-aktor senior yang main di film dia. Eh Ar** ini kagak puas, dia cecer terus pertanyaan dengan bada super nyolot," jelas Gandhi Fernando.
"Terakhir dia nanya Luna Maya tapi langsung di cut karena si Luna nggak mau jawab pertanyaan-pertanyaan si Ar**," sambung Gandhi.
Puncaknya, Gandhi mengaku sempat berdebat sengit dengan oknum usai konferensi pers berlangsung. Beruntung, perdebatan tersebut tak sampai berakhir ricuh karena berhasil dilerai.
"Anyway, ini orang udah banyak bermasalah sama banyak orang film, ratusan kayaknya. Dia ini medianya nggak jelas, very disturbtif di event, nyecer minta transport, uang makan dan kaos," tegasnya.
Atas pengalaman tersebut, Gandhi Fernando meminta si oknum wartawan yang dimaksud di-blacklist dari event-event ke depannya.
"Saya, Gandhi Fernando menyarankan ke seluruh jajaran industri perfilman untuk mem-blacklist manusia distrubtif dan tidak punya sopan santun yang mengatasnamakan media dan wartawan tapi sebetulnya hanya bodrek dan preman uang transport dan kaos-kaos gratisan film Indonesia," pungkas Gandhi Fernando.