4 Gangguan Kesehatan Kaki yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
TABLOIDBINTANG.COM - Kaki merupakan bagian tubuh yang paling mudah ditutupi. Apakah itu menggunakan sepatu atau sekadar kaus kaki lucu yang membuat penampilan kaki seketika paripurna. Akan tetapi, hal ini membuat banyak orang menjadi abai terhadap kesehatan kakinya.
Ada beberapa gangguan kesehatan kaki yang umum dialami dan seringnya dianggap sepele. Kaki yang bermasalah malah sekadar ditutupi, alih-alih disembuhkan. Tidak jarang gangguan kesehatan kaki yang semula ringan ini berubah menjadi gangguan kesehatan serius.
Berikut ini empat gangguan kesehatan kaki paling sering terjadi dan harus diatasi sedini mungkin. Ini penjabaran berserta solusi yang dapat dilakukan.
1. Jamur
Kaki yang berkeringat dan dibiarkan lembap berisiko ditumbuhi jamur. Ada dua macam jamur yang biasa menyerang kaki. Jamur candida yang biasa muncul di sela-sela jari dan jamur dermatofita yang biasa menyerang telapak dan punggung kaki. Ciri-ciri jamur telah tumbuh di kaki yaitu ketika kaki terasa bersisik putih atau timbul lecet kemerahan yang terasa basah.
Solusi:
Bagi Anda yang kesehariannya menggunakan kaus kaki, lakukan pergantian kaus kaki dan sepatu setiap hari atau maksimal dua hari sekali. Karena melewati dua hari, kaus kaki akan terlalu lembap dan kotor dan meningkatkan risiko tumbuhnya jamur kaki. Selain itu, gunakan sepatu yang terbuat dari material alami, misalnya kulit yang berpori dan membuat kaki lebih bisa bernapas. Gunakan juga kaus kaki bahan wol atau katun yang lebih menyerap keringat dibandingkan nilon.
2. Bau Kaki
Dampak turunan dari tumbuhnya jamur kaki adalah bau kaki. Bau kaki bahkan bisa tercium oleh orang lain saat Anda melepas alas kaki. Risiko paling parah dari masalah bau kaki yang tidak segera diatasi adalah bau kaki tidak sedap akan menetap menjadi bau kaki Anda!
Solusi:
Biasakan mencuci kaki hingga bersih setelah beraktivitas di luar atau setelah kaki lama terbungkus sepatu. Gunakan sabun dan air hangat, keringkan dengan handuk bersih. Membiarkan kaki kering dengan sendirinya kurang tepat karena kaki yang basah akan mengundang kotoran menempel. Memaksimalkan kebersihan kaki, Anda bisa menggunakan bedak atau spray anti bakteri khusus kaki.
3. Mata Ikan
Berbeda dengan jamur dan bau kaki, tumbuhnya mata ikan mungkin lebih membuat panik karena seringnya dibarengi dengan munculnya rasa sakit. Penggunakan sepatu yang tidak pas ukurannya atau terlalu keras bagian alasnya menjadi penyebab munculnya penebalan kulit yang disertai bintik gelap di tengahnya (mirip mata ikan).
Solusi:
Jika mata ikan telanjur terbentuk, segera atasi dengan penggunaan obat tetes atau salep khusus mata ikan. Jangan tunggu sampai mata ikan terbentuk terlalu parah dan sulit diobati sendiri. Bantuan dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasinya. Selain itu, mengganti alas kaki yang lebih pas dan empuk bisa menjadi jalan pencegahan munculnya mata ikan baru.
4. Tumit Pecah-pecah
Kekeringan dapat membuat tumit kaki menjadi pecah-pecah atau bahkan retak. Namun tumit pecah-pecah bisa juga disebabkan alergi sabun atau detergen yang terdapat dalam produk-produk kebersihan rumah tangga. Tumit pecah-pecah pada skala serius akan nampak kekuningan dan juga terasa sakit saat digunakan untuk menapak.
Solusi:
Menggosok tumit yang menebal dapat dilakukan pada kondisi tumit pecah-pecah yang belum terlalu parah. Namun pada kasus tertentu, penggunaan obat atau losion khusus kaki sangat diperlukan. Setelah kaki dibersihkan, dikeringkan, oleskan losion, lalu bungkus dengan kaus kaki katun. Lakukan perawatan ini hingga kaki sembuh.