Nadia Tjoa Soroti Kepemimpinan Perempuan dalam Dunia Manajemen

Ari Kurniawan | 7 Juni 2025 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nadia Tjoa, sosok inspiratif yang dikenal sebagai model internasional dan Miss Face of Humanity 2022, kembali mencuri perhatian. Kali ini lewat pandangannya yang mendalam soal kepemimpinan perempuan dalam dunia manajemen.

Dalam pidato wisuda bertajuk Valedictory Address yang ia sampaikan di ICE BSD, Rabu (28/5), Nadia tampil sebagai wisudawan berprestasi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana, dengan IPK nyaris sempurna, yaitu 3,98. Pidato ini bukan sekadar selebrasi akademik, melainkan sebuah ajakan untuk merefleksikan kembali bagaimana struktur organisasi memandang dan mendukung perempuan sebagai pemimpin.

“Siapa yang didengar di ruang rapat? Bagaimana kepercayaan dibangun dan dijaga? Dan, pemimpin seperti apa yang saya pilih untuk jadi—terutama saat tidak ada yang melihat?” ujar Nadia di hadapan ratusan wisudawan, sivitas akademika, dan keluarga yang hadir.

Dalam pidatonya, Nadia menyoroti hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa praktik manajemen tradisional masih menyisakan hambatan struktural bagi perempuan untuk duduk di posisi strategis. Ia menegaskan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang kompetensi, tapi juga keberanian untuk mengambil posisi moral di tengah sistem yang belum setara.

“Kepemimpinan bukan hanya soal kompetensi, tetapi juga soal keberanian mengambil posisi moral dalam sistem yang belum sepenuhnya setara,” tegas Nadia.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa strategi organisasi akan gagal tanpa budaya yang mendukung, dan bahwa ketahanan organisasi tidak akan bertahan tanpa kepercayaan.

Selama masa studinya, Nadia menerima beasiswa penuh dari Universitas Mercu Buana. Ia mengapresiasi institusinya karena telah memberikan ruang bagi perempuan untuk berkembang melalui kurikulum internasional yang diajarkan oleh dosen-dosen berpengalaman.

“Saya berdiri di sini sebagai bukti bahwa ketika institusi pendidikan percaya pada potensi perempuan, dampaknya bisa meluas,” ujar Nadia.

Menutup pidatonya, Nadia menyampaikan komitmennya untuk terus membuka lebih banyak ruang bagi perempuan dan kelompok marjinal. Ia mengajak seluruh angkatan wisuda 2025 untuk memimpin dengan nilai dan integritas, bukan sekadar mengejar jabatan.

“Seperti pintu yang dibuka untuk saya, saya juga akan membuka pintu itu lebih lebar bagi mereka yang datang setelah saya,” katanya. “Semoga kita memimpin dengan makna, bukan hanya jabatan,” tutup Nadia, yang juga dikenal sebagai arsitek dan pembicara publik.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait