Cuaca Ekstrem Landa Bogor Tiga Bulan ke Depan, BMKG Minta Masyarakat Waspada

TEMPO | 19 Oktober 2018 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor memperkirakan, selama tiga bulan ke depan akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Bogor.

Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor Hadi Saputra mengatakan cuaca ekstrem disebabkan oleh dampak dari masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

“Curah hujan saat ini termasuk ekstrem, disertai petir dan hembusan angin kencang. Kondisi tersebut masih akan terjadi hingga Desember 2018,” kata Hadi dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Jumat (19/10).

“Untuk puncak musim penghujan diprediksi terjadi Januari 2019,” kata Hadi. Menurut Hadi, Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga mencatat rata-rata curah hujan tinggi terjadi di wilayah Bogor di atas 100 mm/hari atau di atas 20 mm/jam.

Jumlah tersebut di atas rata-rata normal 50 mm/hari. Sedangkan wilayah dengan curah hujan tinggi terjadi di Cisarua, Babakanmadang, Sukamakmur, Kota Bogor, Cibinong, dan Dramaga.

“Kondisi cuaca buruk disebut akan terjadi di hampir semua wilayah Bogor dan beberapa daerah di Jawa Barat. Beberapa wilayah yang juga tercatat yakni Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, dan Depok,” kata Hadi.

Lebih jauh Hadi mengatakan, curah hujan ekstrem dengan intensitas hujan lebat akan terjadi pada sore menjelang malam. “Tandanya siang biasanya terik, terlihat di langit bentuk awan gumpalan besar (cumulonimbus) seperti jamur, lalu gelap hujan deras disertai angin kencang,” kata Hadi.

Hadi menambahkan, Bogor dan sekitarnya sebenarnya tak termasuk dalam wilayah zona musim, karena hujan terjadi di sepanjang bulan selama setahun. Namun pada pergantian musim, cuaca ekstrem di Bogor lebih sering dibandingkan dengan daerah-daerah lain. “Untuk itu, cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai masyarakat,” kata Hadi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait