Suami Tasya Kamila Cerita Suasana Bandara Jelang Lion Air JT 610 Lepas Landas

Christiya Dika Handayani | 30 Oktober 2018 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kekhawatiran atas kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, bukan saja dirasakan keluarga korban. Tetapi juga dirasakan Tasya Kamila. Bagaimana tidak, suaminya, Randi Bachtiar, terbang di hari yang sama dengan pesawat naas itu. Terlebih, kepergian suami Tasya Kamila, hanya berbeda 10 menit sebelum pesawat Lion Air JT-610 terbang.

Hal ini diketahui dari cerita yang dibagikan Randi Bachtiar di Instastory-nya, Senin (29/10). Dalam tulisannya, Randi turut mengungkapkan rasa duka cita atas kejadian yang menimpa pesawat Lion Air JT 610. Ia lalu menceritakan tentang suasana yang terjadi saat di bandara sesaat sebelum pesawat lepas landas. Randi bahkan sempat melihat para penumpang yang akhirnya mendapat musibah bersama pesawat JT610.

"Aku mengambil pelajaran sungguh berharga dan merubah pola pikiranku terhadap kehidupan dari kejadian tersebut. Aku hanya sharing semoga berguna juga untuk yg membaca. 29 Oktober, Terminal 1B, 5:45AM. 'Tujuan Pangkal Pinang gak perlu ngantri, langsung saja maju dan checkin di depan!' kemudian beberapa orangpun maju kedepan antrian, termasuk di depanku. 10 menit perbedaan keberangkatan pesawatku dan mereka. Aku melihat orang2 itu, orang2 yang akhirnya mendapat musibah bersama pesawat JT610," tulis Randi Bachtiar.

Namun Randi mengatakan bahwa di manapun kita berada, ajal tetap saja akan menjemput dan waktu tersebut telah ditentukan Tuhan. Oleh karenanya, Randi Bachtiar mengajak pengikutnya di Instagram untuk mempersiapkan diri dengan amal ibadah.

"Sebagai seorang engineer, kita selalu bisa menambah keamanan suatu barang dengan menambah safety factornya, menganalisis resiko dan mencegahnya agar terjadi atau terulang kembali. Tetapi Allah berfirman: 'Di mana saja kmau berada, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...' (An-Nisa:78) Kematian akan mendapatkan kamu. When the time comes, the time comes. Kematian seseorang tidak bisa ditunda dan simajukan sedikitpun dan memang semua itu sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT," lanjut Randi Bachtiar.

"Mari membekali diri kita dengan amal ibadah. Dan ketika ajal menjemput, kita siap. Berbekal lah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (Al-Baqarah: 197)," tutup Randi Bachtiar.

(dika/ray)

Penulis : Christiya Dika Handayani
Editor: Christiya Dika Handayani
Berita Terkait