Mengenang Era Kejayaan Andre Taulany Bersama Grup Musik Stinky

Binsar Hutapea | 3 Mei 2019 | 17:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Andre Taulany kini dikenal sebagai komedian. Tapi sebelum eksis sebagai pengocok perut, Andre Taulany merupakan vokalis band Stinky.

Sebagai band, Stinky terbilang populer di era 1990-an. Nama band ini terkerek lewat single "Mungkinkah". Berkat lagu itu, album debut mereka yang bertajuk Stinky (1997) meraih penghargaan quadraple platinum kerena terjual enam ratus ribu keping. Sukses lagu itu juga membuat Stinky kebanjiran tawaran manggung. 

Stinky lagi-lagi merebut hati pendengar lewat album kedua bertajuk Jangan Tipu Diriku (1998), yang meraih triple platinum atau terjual dari empat ratus lima puluh ribu. 

Grup ini terbentuk pada 1995. Nama Stinky terinspirasi film kartun Casper. Di film tersebut ada sosok hantu usil bernama Stinky. Nama ini rupanya menarik perhatian Andre (vokal), Irwan (bas), Hellman (gitar), dan Ndang (gitar) yang sedang kebingungan mencari nama untuk grup musiknya. Padahal, mereka harus segera menandatangani kontrak rekaman. ''Karena mendesak sekali, akhirnya kami memilih Stinky sebagai nama grup kami. Sebenarnya kami sudah punya nama, yaitu Sloogy. Tapi saat penandatanganan
kontrak, sudah ada grup lain yang pakai nama itu,'' kenang Irwan.

''Setelah kami utak-atik, ternyata Stinky bisa diartikan sebagai satu pikiran. Kata satu dari huruf S, dan pikiran dari tinky yang kami jabarkan menjadi thinking. Atau bisa juga diartikan setingkat lebih tinggi,'' papar Irwan lagi. Dalam bahasa Inggris, Stinky berarti berbau menyengat. Di sampul kaset album perdana Stinky, tidak disertakan gambar si Hantu Stinky, tapi gambar sigung, hewan sejenis musang yang memiliki bau menyengat. ''Kami memang suka hewan itu. Walau baunya menyengat, tapi sigung hewan yang romantis. Jadi, bisa juga diartikan kami mencoba menyengat pendengar dengan musik-musik kami yang romantis,'' jelas Andre Taulany kepada Tabloid Bintang Indonesia pada 1997 lalu.

Tapi, apalah arti sebuah nama. Yang lebih penting, album mereka bisa diterima masyarakat. Rupanya keinginan itu terwujud. Album perdana Stinky yang bertajuk Mungkinkah terjual 250 ribu keping hanya dalam waktu tiga bulan. ''Kami tidak menyangka. Kami sendiri sempat deg-degan album kami tidak keluar. Soalnya, album itu sudah selesai sejak 1996 lalu,'' ungkap Andre Taulany.

Sebelum rekaman, dengan nama Sloogy mereka lebih dulu malang-melintang di berbagai festival, mewakili sekolah mereka, SMU 57 Jakarta Barat. Uniknya, semua gelar juara mereka raih lewat festival musik rock. Memang, ketika pertama kali terbentuk mereka berkiblat pada jenis musik keras, seperti heavy metal. ''Ini jiwa kami sebenarnya,'' tegas Andre Taulany. 

Ternyata, tak selamanya idealisme bisa berjalan. ''Beberapa kali musik kami ditolak produser. Lantas kami coba bikin musik yang lebih lunak, tetap tidak diterima. Tapi, begitu kami bikin musik pop, diterima,'' kenang Andre, yang awalnya tidak yakin album Mungkinkah meraih sukses. ''Awalnya kami agak kecewa, karena kurang sesuai dengan hati kami. Tapi setelah album ini sukses, kami sedikit terobati," ujar Andre Taulany. 

Setelah album Jangan Tipu Diriku, Stinky sempat merilis sejumlah album lainnya. Namun pencapaian album tersebut tak semegah dua album pertama. Kiprah band ini makin kurang terdengar seiring kesibukan Andre Taulany sebagai komedian. 

(bin/bin)
 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait