Anak Yana Zein: Kalau Bertemu Lagi, Aku Mau Membahagiakan Mami

Wayan Diananto | 10 Juni 2017 | 09:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam penderitaan, Yana Zein menyisihkan waktu dan pikiran untuk memastikan masa depan kedua buah hatinya. Ibundanya, Swetlana Zein mengatakan, sejak divonis mengidap kanker Yana berjanji kepada diri sendiri tidak ingin merepotkan siapapun, termasuk ibu kandungnya sendiri.

“Awalnya, Yana menyembunyikan penyakitnya itu dari saya. Begitu saya akhirnya tahu ia tengah melawan kanker, saya bertanya 'Yana, kamu kenapa tidak memberi tahu, Mama?' Saat itu, ia menjawab, 'Aku enggak mau membuat Mama sedih,” Swetlana bercerita kepada Bintang.

Swetlana percaya, syok yang menimpa dua cucunya akan surut seiring berjalannya waktu. Ia menyebut kedua cucunya tegar. Itu terlihat dari semangat dan keceriaan yang dikirim Aurelia dan Alika untuk Yana selama menjalani perawatan.

Ketegaran itu terlihat kian jelas ketika para sahabat Yana datang melayat. Mereka menghampiri, menjabat tangan Aurelia dan Alika. Tidak sedikit pula yang memeluk untuk mentransfer kekuatan. Beberapa pelayat menanyakan kabar dua gadis cilik ini. 

“(Kabar) kalian bagaimana?” ujar seorang pelayat.

“Kabarku baik,” jawab Aurelia.

“Mulai sekarang, kalian menjaga oma, ya?”

“Iya.”

Yana telah menghadap Sang Mahacinta. Namun semangatnya ibarat lentera yang menyala di benak anak-anaknya. Banyak pelayat menyebut si bungsu amat tegar. Alika mengaku ketegaran itu bersumber dari nasihat terakhir Yana.

“Mami bilang, aku enggak boleh menangis terus,” kata Alika.

Sementara Aurelia berjanji akan terus mengingat perjuangan ibunya. Ia berkata, pada masa susah, Yana-lah yang memastikan sinar kebahagiaan menerangi rumah. Aurelia kemudian meminta maaf kepada ibunya jika selama ini sebagai anak belum sepenuhnya berbakti.

“Aku tidak sempat membahagiakan Mami. Kalau bisa bertemu Mami sekali lagi, aku mau membahagiakan Mami. Mami, semoga engkau mendapat tempat terindah di hadirat Tuhan. Maaf enggak bisa menemani Mami di sana,” pungkas Aurelia, seraya menahan air mata di pelupuk. Alika mengingatkan kakaknya, “Kita harus tetap kuat, Kak.”

Mendengar doa dan permintaan maaf yang tulus dari kedua anak ini, kami pun sadar. Yana sebenarnya tidak pernah kalah dalam peperangan melawan sel-sel kanker payudara. Ia menang. Dan atas kemenangan itu, Sang Khalik merahmatinya dengan keabadian.

 

(wyn / han / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait