Jawa Dilanda Suhu Dingin Sampai September, Ini Penjelasan BMKG

TEMPO | 8 Agustus 2018 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Suhu dingin belakangan ini melanda sebagian Indonesia, khususnya Jawa dan Nusa Tenggara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menjelaskan penyebabnya.

Mulyono Rahadi Prabowo, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa permukaan bumi yang tidak datar menyebabkan adanya perbedaan suhu seperti dataran rendah seperti pantai yang cenderung hangat, dan juga dataran tinggi seperti pegunungan yang mempunyai suhu relatif dingin.

Adanya fenomena suhu dingin saat ini, otomatis wilayah dataran tinggi akan mempunyai suhu yang dapat melebihi titik beku. “Suhu dapat dipastikan akan makin rendah, bisa sampai kurang dari 0 derajat celcius. Ini sebabnya embun saja bisa jadi beku pada pagi hari,” jelas Prabowo saat dihubungi, Rabu, 8 Agustus 2018.

Wilayah dataran tinggi banyak dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang notabene banyak mengandung air. Ketika diterpa suhu dingin yang ekstrim pada malam hari, kandungan air di dalam tanaman-tanaman tersebut akan membeku. Hal ini menyebabkan tanaman akan layu atau bahkan mati pada siang harinya. “Ketika kandungan air dalam tanaman membeku, tanaman akan mati atau busuk saat siang hari. Ini yang merugikan dari sisi ekonomi,” tambah Prabowo.

BMKG menyatakan, fenomena alam ini diperkirakan baru akan selesai sekitar pertengahan bulan September 2018 nanti. Hal itu bertepatan dengan pergeseran matahari menuju selatan dan melewati garis ekuator.
 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait