Jamal Khashoggi Tewas, Turki Mempertanyakan Penjelasan Arab Saudi

TEMPO | 21 Oktober 2018 | 13:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Arab Saudi mengakui jurnalis Jamal khashoggi dibunuh di dalam konsulat negara itu di Istanbul, Turki. Seorang pejabat senior di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki mempertanyakan penjelasan pemerintah Arab Saudi soal penyebab tewasnya kolumnis Washington Post ini.

Omer Celik, juru bicara PKP, mengatakan pemerintah Turki tidak bakal membiarkan terjadi upaya menutupi kebenaran kasus ini. PKP adalah partai berkuasa di Turki dengan tokoh utamanya Presiden Recep Tayyip Erdogan. "Kami tidak akan mendului menyalahkan seseorang terkait kasus ini, tapi kami juga tidak akan mengizinkan adanya upaya menutup-nutupi," kata Celik pada Sabtu, 20 Oktober 2018 waktu setempat seperti dilansir CNN.

Ini reaksi pertama dari pejabat di pemerintahan Turki terkait penjelasan dari pemerintahan Arab Saudi bahwa Jamal Khashoggi tewas setelah terjadi perkelahian dengan sejumlah orang di kantor Konjen Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. "Ini masalah kehormatan bagi kami bahwa kasus ini diungkap. Kami akan mencoba mencari tahu mengenai kasus ini menggunakan semua cara yang kami punya. Ini kehendak dari Presiden kami," kata Celik.

Numan Kurtulmus, Deputi Ketua PKP mengatakan Turki nyaris merampungkan investigasi lengkap kasus ini dan akan dijelaskan kepada dunia, seperti dilansir Sky News.

Sementara Kepala Asosiasi Media Turki – Arab, Turan Kislakci, berbicara di depan Konjen Saudi di Istanbul pada Sabtu waktu setempat. Dia menyerukan kepada pemerintah Saudi untuk segera menyerahkan jasad Jamal Khashoggi.

"Berikan Jamal kepada kami sehingga kami bisa menguburkannya. Sehingga semua orang yang sayang kepadanya, para pemimpin dunia, dapat datang ke sini menghadiri upacara pemakaman," kata Kislakci.

Jasad Jamal Khashoggi belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Seperti dilansir Anadolu, tim investigasi gabungan dari Saudi dan Turki telah menggeledah kantor dan rumah Konsul Jenderal Saudi di Istanbul pada Rabu pekan ini. Namun belum menemukan keberadaan jasad Jamal Khashoggi.

Arab Saudi telah mengakui Jamal Khashoggi tewas di kantor Konjen dalam proses interogasi yang berakhir kacau. Otoritas keamanan Turki mendapat rekaman audio pembicaraan di dalam Konjen dari jam Apple dan sebuah rekaman lain.

Rekaman menunjukkan terjadinya perdebatan antara Jamal Khashoggi dengan sejumlah orang di dalam Konjen, sebelum akhirnya dia dibunuh dan tubuhnya dimutilasi.

Sebanyak 15 orang Arab Saudi datang ke Istanbul pada 2 Oktober 2018 menggunakan pesawat sewaan langsung dari Saudi. Sebagian orang itu merupakan pejabat intelijen Saudi, yang juga hadir dalam kantor Konjen menemui Khashoggi. Seorang pejabat di pemerintah Saudi mengatakan Khashoggi tewas karena cekikan atau jeratan tali di leher. Namun, pejabat ini tidak memberikan bukti.

Turan Kislakci mengatakan, "Tepat 18 hari lalu, sebuah pembunuhan brutal terjadi. Tiga hari lalu kami kehilangan harapan," katanya. "Kami ingin keadilan ditegakkan untuk Jamal Khashoggi. 18 tersangka tidak cukup. Kami ingin orang-orang yang memberi perintah ditangkap, tegasnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait