Regu Pembunuh Jamal Khashoggi Diberi Nama Pasukan Harimau

TEMPO | 23 Oktober 2018 | 10:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tim Arab Saudi yang dikirim untuk membunuh Jamal Khashoggi diketahui bernama Pasukan Harimau.Tim ini bergerak di bawah bimbingan dan pengawasan putra mahkota Mohammed bin Salman.

Dilansir dari Middle East Eye, 23 Oktober 2018, sumber Saudi yang memiliki informasi tentang dinas intelijen Arab Saudi mengatakan kepada Middle East Eye tentang skuad pembunuh bernama Firqat el-Nemr (Tiger Squad) atau Pasukan Harimau. Regu ini dibentuk sekitar setahun yang lalu dan terdiri dari 50 agen intelijen dan militer terbaik di kerajaan Saudi.

Kelompok ini direkrut dari berbagai cabang lembaga keamanan Saudi yang memiliki beberapa spesialisasi. Para anggotanya sendiri telah bersumpah setia kepada putra mahkota Mohammed bin Salman.

Metode pembunuhan Pasukan Harimau bervariasi. Seperti pembunuhan langsung yang diterapkan terhadap Jamal Khashoggi, meliputi penyiksaan dan mutilasi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Tetapi unit ini juga merencanakan pembunuhan dengan rekayasa kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau kebakaran rumah. Pasukan Macan bahkan menggunakan metode menyuntik target dengan virus mematikan ketika ia mengunjungi rumah sakit untuk pemeriksaan rutin, kata sumber itu.

Nama regu ini diambil dari julukan Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen Saudi, yang dipecat oleh kerajaan pekan lalu. "Assiri terkenal di antara rekan-rekannya sebagai 'Harimau dari Selatan'. Sejak perang koalisi (di Yaman) media Saudi juga mulai memanggil Assiri the Beast (si buas) , dan dia menyukai julukan ini," kata sumber itu.

Sumber itu menyangkal mengetahui informasi tentang siapa yang mengeluarkan perintah ke Pasukan Harimau, tetapi mengatakan bahwa Assiri dan Saoud al-Qahtani, salah satu pembantu terdekat Mohammed bin Salman yang juga diberhentikan pekan lalu, adalah bagian dari struktur komando Pasukan Harimau. Assiri dan al-Qahtani diberhentikan setelah tekanan internasional semakin meningkat terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait