Penjelasan Arab Saudi Soal Kematian Jamal Khashoggi Dianggap Janggal

TEMPO | 24 Oktober 2018 | 09:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penasehat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yaitu Yasin Aktay mengatakan penjelasan dari pemerintah Arab Saudi tentang bagaimana sampai jurnalis Jamal Khashoggi tewas terbunuh menimbulkan tanda tanya baru.

Khashoggi dilaporkan tewas dalam perkelahian melawan sejumlah orang di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

“Orang bakal merasa keheranan bagaimana bisa terjadi perkelahian antara 15 orang yang ahli berkelahi melawan seorang Khashoggi yang berusia 60 tahun, sendiri, tidak berdaya,” kata Yasin Aktay, penasehat Presiden Erdogan di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, seperti dilansir Reuters pada Senin, 22 Oktober 2018.

Aktay menuliskan pendapatnya itu dalam artikel di media Yeni Safak, yang telah melansir berita ini dengan sebagiannya bersumber dari polisi dan intelijen Turki. “Semakin kita berpikir soal itu, semakin terasa kecerdasan kita sedang diolok-olok,” kata dia.

Pemerintah Arab Saudi melontarkan pernyataan mengakui Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis Washington Post, tewas di kantor Konjen Saudi di Istanbul setelah selama dua pekan membantahnya. Awalnya, Saudi mengatakan Khashoggi telah keluar dari Konjen pada hari yang sama dia datang, yaitu pada 2 Oktober 2018.

Belakangan, kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Ada 15 orang yang berkumpul di sana pada waktu itu. Perkelahian ini menewaskan Khashoggi.

Otoritas Saudi lalu menangkap 18 orang yang diduga terlibat atau mengetahui pembunuhan ini. Deputi Kepala Intelijen, Ahmed Al-Asiri diberhentikan karena diduga terlibat langsung dengan mengirim tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang itu.

 “Mereka membuat kesalahan dengan membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mencoba menutup-nutupinya,” kata Adel al-Jubeir, menteri Luar Negeri Arab Saudi pada Ahad lalu.

Pernyataan ini mendapat banyak pertanyaan dari para pemimpin Eropa, Amerika Serikat, dan pengamat. Pemerintah Jerman meminta Arab Saudi bersikap transparan sambil menyatakan akan menghentikan penjualan senjata ke negara itu, hingga kasus tewasnya Jamal Khashoggi menjadi jelas terungkap.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait