Erdogan Ingin Pembunuh Jamal Khashoggi Diadili di Turki

TEMPO | 24 Oktober 2018 | 10:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Presiden Turki Recep Erdogan dalam pidatonya di depan parlemen di Ankara, Selasa 23 Oktober, menyebut kematian Jamal Khashoggi adalah pembunuhan politik dan meminta para pelakunya diadili di Turki.

Dilaporkan CBS News, 24 Oktober 2018, dalam pidatonya Erdogan tidak memberikan rincian investigasi, namun ia mengatakan dia akan memberikan bukti bahwa pasukan pembunuh Saudi merencanakan pembunuhan Khashoggi setelah dia masuk ke konsulat pada 2 Oktober, dan kemudian berusaha untuk menutupinya. 

Turki hingga saat ini mengklaim masih menyimpan rekaman audio yang merekam pembunuhan Khashoggi. Para pejabat Turki, dengan menggunakan identitas anonim, telah membocorkan rincian dari dugaan rekaman ke media selama dua minggu terakhir. Namun, baik pejabat Turki dan AS mengatakan tidak ada audio yang dibagikan, dan sejauh ini keberadaannya belum terbukti.

Erdogan menyarankan agar Saudi mengizinkan 18 orang yang disebutkan kerajaan sebagai tersangka dalam kasus Jamal Khashoggi, untuk diadili di Turki.

Setelah pidatonya, Erdogan mengajukan pertanyaan mengapa cerita para pejabat Saudi berubah, di mana tubuh Khashoggi sekarang, dan siapa kolaborator lokal yang dikutip oleh para pejabat Saudi sebagai orang yang membuang mayat Jamal Khashoggi setelah dibunuh.

Sementara Presiden Donald Trump mengatakan pidato Erdogan terkait Jamal Khashoggi terhadap Saudi "sangat kasar".

Trump mengatakan, seperti dikutip dari Reuters, bahwa dia ingin mendapatkan semua fakta tentang kematian Jamal Khashoggi sebelum setuju dengan pernyataan Erdogan, dan menunggu laporan direktur CIA yang berada di Turki untuk kasus ini.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait