Fifie Buntaran Sesak Napas Baca Berita Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Abdul Rahman Syaukani | 14 November 2018 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fifie Buntaran ikut angkat bicara terkait pembunuhan satu keluarga di daerah Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 13 November 2018. Fibun, sapaan akrabnya, tidak habis pikir kenapa pembunuhan sadis itu bisa tega dilakukan oleh pelaku.

"Syok Sampai enggak bisa napas, sesak napas lihat beritanya," ucap Fifie Buntaran kepada Tabloidbintang com, Rabu (14/11).

Yang membuat hati Fibun semakin tersayat ketika membaca pemberitaan pembunuhan satu keluarga di Bekasi, 2 anak di bawah umur juga ditemukan tewas mengenaskan.

"Anak kecil kan enggak berdosa, enggak ngerti apa-apa," ucap Fifie Buntaran lebih lanjut.

Apapun motif pelaku yang tega membunuh satu keluarga di Bekasi, Fibun meminta aparat penegak hukum yang menjeratnya dengan hukuman berat supaya ada efek jera.

"Hukuman mati mutlak, agar ada efekjera. Dulu di Pulomas, terus yang di Sumatera sekarang ada kasus ini. Enggak bisa tidak tegas, harus ikut hukum negara Jiran atau hukum Arab Saudi bila perlu. Negara Indonesia negara besar enggak bisa tidak tegas," papar Fifie Buntaran.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, tewas mengenaskan dibunuh. Pelaku diduga melancarkan aksinya pada waktu tengah malam. Jenazah baru ditemukan tetangga sekitar pukul 06.30 WIB.

Adalah keluarga Diperum Nainggolan, 38 tahun, yang menjadi korban pembunuhan sadis ini. Ia ditemukan tewas berlumuran darah di ruang tamu rumahnya. Di leher Diperum terdapat luka bekas sayatan senjata tajam. Kondisi serupa terlihat juga pada istrinya, Maya Ambarita (37). Sementara 2 anak mereka Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) terbujur kaku di dalam kamar diduga dibekap hingga tidak bisa bernapas.

Kasus ini sudah ditangani polisi. Aparat menduga pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini memiliki motif dendam, bukan pencurian. Pasalnya uang sebesar Rp 36 juta masih tertata rapi tidak disentuh pelaku sama sekali.

(man / wida)

Penulis : Abdul Rahman Syaukani
Editor: Abdul Rahman Syaukani
Berita Terkait