Mabes Polri Mencatat Terjadi 625 Kasus Pembunuhan Sepanjang 2018

TEMPO | 22 November 2018 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di seluruh wilayah di Indonesia dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2018, Markas Besar Polri mencatat ada 625 kasus pembunuhan terjadi. Dari 625 kasus pembunuhan, polisi berhasil mengungkap 574 kasus.

"Sekitar 92 persen berhasil kami ungkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 22 November 2018. Dari keseluruhan jumlah kasus yang terungkap, Dedi mengatakan 80 persen pelaku dan korban pernah berinteraksi atau memiliki hubungan. Sementara, kata Dedi, 20 persen lain merupakan pembunuhan di mana korban dan pelaku tidak saling kenal.

Untuk perkara yang antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan, Dedi mengatakan lebih sulit diungkap. Kasus seperti ini misalnya dalam kasus pencurian dan kekerasan yang berakibat korban meninggal. "Jejak dari peristiwa itu berbeda-beda. Tapi sepanjang kasus pembunuhan yang ada keterkaitan antara korban dengan tersangka 90 persen bisa terungkap," ujarnya.

Untuk motif pembunuhan, Dedi menuturkan, hampir sebagian besar di antaranya terjadi karena masalah pribadi. Misalnya sakit hati, masalah personal, rasa tersinggung dan dendam yang dialami pelaku pada korbannya. Tapi terdapat pula motif lain seperti atas alasan ekonomi dengan disertai perampokan, hingga pembunuhan yang dilakukan secara spontanitas. Motif-motif tersebut terungkap setelah polisi melakukan penangkapan tersangka.

Dalam dua pekan terkahir terjadi beberapa kasus pembunuhan. Pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Bekasi dilakukan oleh Haris Simamora pada 13 November 2018. Haris membunuh keluarga tersebut diawali dengan rasa sakit hati. Kasus berikutnya, Abdullah Fitri alias Dufi dibunuh oleh sepasang suami istri, Nurhadi dan SM yang sudah ia kenal di Tangerang, pada 18 November 2018. Jasad Dufi ditemukan di dalam sebuah drum, di wilayah Bogor.

Pada 22 November kemarin juga terjadi kasus pembunuhan. Seorang pemandu karaoke bernama Ciktuti Puspita juga dibunuh oleh dua orang yang juga merupakan rekan korban. Polisi mengatakan, pelaku pembunuhan Ciktuti karena merasa tersinggung dengan korban dan terlibat cekcok.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait