Pesawatnya yang Dikabarkan Tergelincir, Ini Klarifikasi Garuda Indonesia

TEMPO | 27 November 2018 | 09:15 WIB

Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membantah jika pesawat Garuda Indonesia yang mendarat di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, tergelincir. Menurut dia, pesawat hanya mengalami over run atau berhenti melebihi garis batas runway sejauh tiga meter saja.

"Kalau tergelincir itu kan bablas ke rumput atau tanah," kata Ikhsan saat dihubungi di Jakarta, Senin, 26 November 2018.

TABLOIDBINTANG.COM - Faktanya, kata Ikhsan, Pesawat dengan nomor registrasi PK-GFY tersebut ternyata masih berhenti di aspal keras di dalam area runway. Kejadian ini tak juga terjadi karena kondisi saat pendaratan yang tengah hujan sehingga landasan paju menjadi basah dan licin.

Seluruh penumpang dalam pesawat tersebut selamat dan bisa kembali melanjutkan perjalanan. Menurut keterangan PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara, kejadian ini juga tidak berdampak pada penerbangan lainnya.

Informasi soal pesawat ini tergelincir disampaikan PT Angkasa Pura I di hari kejadian. Pesawat dengan nomor penerbangan GA210 itu mendarat di bandara sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu, 25 November 2018 setelah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Ikhsan menambahkan, bahwa setelah mendarat, pilot meminta pesawat untuk dibawa ke apron bandara. Di sana, pesawat diperiksa oleh teknisi dan ternyata tidak ada kerusakan apapun. Teknisi kemudian memberi izin kepada pesawat untuk kembali beroperasi dan pesawat kembali terbang meninggalkan Bandara Adisucipto pada hari itu juga.

General Manager Bandara Adisucipto, Agus Pandu Purnama, dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa pesawat Garuda Indonesia berisi 153 penumpang (148 dewasa,3 anak-anak, dan 2 bayi). Saat pesawat sudah berhenti, petugas PT Angkasa Pura I juga langsung mengecek landasan tempat mendaratnya pesawat. "Tidak ditemukan kerusakan di area landasan," ujarnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait