Mengapa Polisi Kesulitan Menangkap Pembunuh Siswi SMK Baranang Siang Bogor?

TEMPO | 15 Januari 2019 | 09:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Andriana Yubelia Noven Cahya,17 tahun, Siswi SMK Baranangsiang Bogor, ditemukan tergeletak bersimbah darah sepulang sekolah di Jalan Riau, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Petugas gabungan reserse kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota dan Kepolisian Sektor Bogor Timur hingga kini belum bisa mengungkap identitas dan menangkap pembunuhnya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fuiser mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman motif dan identitas pelaku pembunuhan siswi SMK yang ditemukan tergeletak dengan kondisi senjata tajam masih menancap di tubuhnya.

"Petugas kami masih mendalami dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap identitas dan menangkap pelakunya," kata dia.

Kapolresta Bogor kota mengaku pihaknya mengalami kesulitan untuk mengungkap identitas dan menangkap pelaku pembunuhan siswi SMK jurusan tata busana butik ini karena minim alat bukti salah satunya saksi pembunuhan.

"Meski wajah pelaku sempat terekam CCTV, namun karena sangat minim keterangan saksi karena tidak ada satu pun mengenal identitas pelaku," ujarnya.

Menurut Hendri, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap dan menangkap pelaku dengan mengumpulkan alat bukti baik keterangan saksi juga bukti forensik digital rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

"Sudah ada 15 orang saksi yang kita panggil dan periksa untuk diminta keterangannya," kata dia.

Salah satu saksi yang diperiksa pria berinisial 'S' mantan teman dekat korban yang sempat dicuriga sebagai pelaku karena disebut-sebut wajahnya mirip dengan pelaku yang terekam CCTV.

"Mantan pacar korban berinisial 'S' yang awalnya diduga pelaku sempat kita amankan dan setelah menjalani BAP statusnya masih sebagai saksi," tutur Hendri.

Menurut Hendri lagi, kendala dan kesulitan penyidik untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan salah satunya minimnya keterangan saksi dan lokasi atau TKP pembunuhan sangat sepi.

"Saat kejadian tidak ada saksi yang mengetahui langsung saat kejadian karena tidak ada saksi di sekitar TKP saat terjadi pembunuhan," kata dia.

Hendri menambahkan, berdasarkan keterangan korban merupakan warga Bandung dan selama tiga tahun di Bogor tinggal di kosan. "Tiga tahun dia tinggal di kosan, dan di media sosial milik korban pun minim setelah kita cek jejak digitalnya," kata dia.

Akan tetapi, dalam kasus siswi SMK Bogor tewas dibunuh itu sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi-saksi karena ada beberapa orang teman dekat korban yang dicurigai terlibat.

"Kami masih melakukan pendalaman karena ada beberapa saksi yang dicurigai," kata dia.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait