Jubir BPN Prabowo Keberatan Najwa Shihab Jadi Moderator Debat Capres

TEMPO | 23 Januari 2019 | 05:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Andre Rosiade, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra mengatakan pihaknya keberatan jika Najwa Shihab menjadi moderator debat pilpres kedua. Andre menilai Najwa terindikasi tak netral karena mendukung Joko Widodo pada pemilihan presiden 2014.

"Kami meminta KPU memilih moderator yang netral, karena moderator ini kan akan mengendalikan jalannya debat," kata Andre kepada Tempo, Selasa, 22 Januari 2019.

KPU, kata Andre, sebaiknya tak memilih pemilik program Mata Najwa itu sedari awal, ketimbang muncul polemik di kemudian hari. Dia beranggapan masih banyak figur lain yang kompeten dan netral.

"Kami ingin debat ini lebih berkualitas, dan untuk menjamin ini moderator harus netral. Najwa kan terindikasi tidak netral di 2014," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini.

Andre tak menjawab tegas saat ditanya apakah keberatan itu merupakan sikap resmi Badan Pemenangan. Dia juga tak menjawab saat ditanya apakah Wakil Ketua BPN yang membawahi urusan debat, Priyo Budi Santoso, juga sepakat ihwal keberatan itu.

"Pokoknya kami ingin yang netral, siapa pun dari BPN Prabowo Sandi ingin moderator yang netral," ujarnya.

Koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak tak berkomentar saat ditanya soal penolakan terhadap Najwa itu. "Saya cek dulu, ya," kata Dahnil pada Tempo, Selasa, 22 Januari 2019.

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum menyatakan ada beberapa nominasi moderator debat kedua, di antaranya Najwa Shihab dan Alvito Deanova. Alvito pernah berkarir di dua stasiun televisi, yakni Surya Citra Televisi, TV One, dan kini di CNN Indonesia. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan nama-nama yang muncul masih akan dikoordinasikan dengan tim sukses kedua kandidat.

Debat capres kedua akan berlangsung 17 Februari di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, mengangkat tema sumber daya alam, energi dan pangan, infrastruktur, dan lingkungan hidup.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait