5 Hal Menarik dari Deklarasi Alumni SMA se-Jakarta Dukung Jokowi

TEMPO | 11 Februari 2019 | 08:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Deklarasi dukungan kepada pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, terus bergulir. Dukungan datang dari berbagai kalangan, termasuk para alumni lembaga pendidikan, baik Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat maupun perguruan tinggi.

Ahad, 10 Februari 2018 alumni dari ratusan SMA se-Jakarta berkumpul di Istora Senayan untuk menyatakan dukungannya kepada Jokowi - Ma'ruf. Berikut sejumlah hal menarik dari aksi tersebut:

1. Dihadiri ribuan peserta

Istora Senayan berubah menjadi lautan putih saat deklarasi berlangsung. Panitia mengklaim jumlah peserta yang hadir lebih dari 7 ribu orang. Para peserta ini datang mengenakan kaus putih bertuliskan Alumni SMA Jakarta Bersatu.

"Yang kami undang hampir tiga ribu orang. Tapi yang hadir saya perkirakan jauh lebih besar mengingat kapasitas tempat duduk Istora 7,200 kursi yg penuh terisi," kata salah satu panitia acara, Indra Soeharto.

2. Berasal dari ratusan SMA

Indra menjelaskan total keseluruhan alumni SMA se Jakarta yang menyatakan dukungannya kepada Jokowi - Ma'ruf lebih dari 300 sekolah baik swasta maupun negeri. "Total ada 371," ujarnya.

Beberapa kelompok alumni yang datang berasal dari SMA Lab School Jakarta, SMA Pangudi Luhur, SMA Kolese Kanisius, SMA Kolese Gonzaga, SMA Perguruan Cikini, SMKN 1, SMKN 26, SMAN 26, SMAN 103, SMAN 47, dan lainnya.

3. Keterlibatan Sejumlah Artis

Acara deklarasi ini turut dimeriahkan oleh kehadiran artis kondang, seperti Addie MS, Oppie Andaresta, Lea Simanjuntak, Kirana Larasati, Saleh Ali Bawazier atau Said Bajuri, hingga Ignatius Penyami alias Igor Saykoji.

4. Jokowi Janji Pertaruhkan Jabatan

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan siap untuk mempertaruhkan seluruh jabatan dan reputasinya demi kebaikan negara. Jokowi bercerita kerap dipandang sebelah mata oleh lawannya dan dinilai tidak memiliki keberanian lantaran tubuhnya yang kurus. Ia menampiknya dengan memamerkan keberhasilan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, serta menguasai mayoritas saham PT Freeport Indonesia. Menurut dia, hal itu tidak mudah.

"Dipikir ambil alih aset besar itu mudah, gampang? Kalau mudah dan gampang sudah dari dulu diambil alih," ujarnya. "Jangan orang memiliki anggapan mentang-mentang Presiden Jokowi kurus itu penakut, mereka pikir saya ini penakut, mereka pikir saya tidak berani, saya memang tidak pengen banyak bicara, saya ingin tiap hari kerja kerja kerja," kata dia.

5. Bantahan Jokowi atas Tudingan Kebocoran Anggaran

Jokowi mempertanyakan pernyataan dari calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyebut anggaran pemerintah bocor hingga 25 persen. "Saya tanya hitung-hitungannya dari mana. Jangan buat pernyataan yang membuat masyarakat menjadi resah," kata dia.

Selain itu, Jokowi berujar di Indonesia ada lembaga resmi yang tugasnya mengaudit keuangan negara. Jika laporannya bermasalah pasti akan ditangkap oleh penegak hukum.

Jokowi mengatakan 80 persen pengelolaan keuangan dari 87 kementerian atau lembaga negara meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK. "Kalau enggak bener pasti ditangkap KPK. Tapi hasil pemeriksaan BPK itu hampir 80 persen WTP," ujarnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait