Kata Dradjad Wibowo, Prabowo Tak Akan Mengerem Pengembangan Unicorn Indonesia

TEMPO | 18 Februari 2019 | 17:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dradjad Wibowo yang merupakan Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengatakan Prabowo - Sandiaga tidak bakal mengerem perkembangan bisnis rintisan unicorn. Dalam Debat Calon Presiden tadi malam, Prabowo mengatakan kehadiran unicorn bisa memuluskan aliran uang dari dalam ke luar negeri.

"Peringatan itu bukan berarti mengerem perkembangan Unicorn. Lebih ke arah agar negara hadir dan mendorong agar e-commerce lebih bermanfaat lagi untuk pemasaran produk-produk dalam negeri," ujar Dradjad dalam pesan singkat kepada Tempo, Senin, 18 Februari 2019. Prabowo tidak ingin bisnis rintisan yang sedang dalam pertumbuhan tidak terlalu mudah menjadi sasaran akuisisi perusahaan digital raksasa asing.

Pernyataan Prabowo soal unicorn dalam debat melawan Calon Presiden Inkumben Joko Widodo, menurut Dradjad Wibowo, memang sebuah peringatan. Sebab, menurutnya, secara fakta ada platform digital yang kegiatannya didominasi oleh penjualan online untuk produk dari luar negeri, khususnya dari Cina.

Prabowo Subianto dalam debat capres semalam berpendapat pengembangan bisnis rintisan berpredikat unicorn bisa memuluskan aliran duit dari dalam negeri ke luar negeri. "Kalau ada unicorn-unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini nanti mempercepat uang-uang kita lari ke luar negeri, ini yang saya khawatirkan," ujar Prabowo dalam Debat Calon Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019.

Prabowo mengatakan, persoalan utama yang tengah melanda Tanah Air adalah disparitas perekonomian, di mana separuh kekayaan bangsa Indonesia hanya dikuasai oleh kurang dari satu persen masyarakat Indonesia. Selain itu, dia kerap menyoroti kekayaan bangsa yang tidak tinggal di dalam negeri. "Menteri Bapak sendiri mengatakan ada Rp 11.400 trilium uang Indonesia di luar negeri, di seluruh bank di Indonesia uangnya hanya Rp 5.465 triliun, berarti lebih banyak uang kita di luar daripada di Indonesia," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, apabila Indonesia tidak hati-hati dengan pesatnya perkembangan internet dan teknologi digital lainnya, maka itu bisa mempercepat arus larinya fulus ke luar negeri. "Bukan saya pesimistis ini, saya ingin menggugah kesadaran sistem sekarang ini memungkinkan uang kita mengalir ke luar negeri," tuturnya. Walau demikian, Prabowo juga menyatakan dukungan agar Indonesia mengejar dan mengambil posisi di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu pesat.

Dalam debat semalam, Jokowi bertanya kepada Prabowo soal strategi yang akan dilakukan untuk mengembangkan unicorn dari Indonesia. Jokowi bertanya kepada Prabowo soal infrastruktur apa yang dibangun untuk mendukung pengembangan perusahaan-perusahaan tersebut di Indonesia. Prabowo sempat terlihat bingung dalam menjawab pertanyaan Jokowi.  "Yang Bapak maksud Unicorn maksudnya yang apa? Yang online-online itu?" kata Prabowo. Mendengar jawaban itu, Jokowi hanya mengangguk-angguk.

Prabowo menyebutkan, untuk mengembangkan unicorn, pihaknya akan terus mendukungnya. "Kita kurangi regulasi, kurangi pembatasan karena mereka lagi giat-giatnya, lagi pesat-pesatnya berkembang," ucapnya.

Mendengar tanggapan Prabowo, Jokowi lalu menjelaskan bahwa saat ini sudah ada tujuh unicorn di Asia, dan empat di antaranya ada di Indonesia. Keempat unicorn yang ada di Indonesia adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. "Oleh sebab itu kita ingin agar tidaknya empat tetapi ada tambahan-tambah unicorn baru di Indonesia," tutur Jokowi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait