Polda Metro Sebut Viral Perekrutan Gangster di WhatsApp Kasus Lama

TEMPO | 15 Mei 2019 | 21:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Isu perekrutan menjadi anggota gangster yang viral di aplikasi pesan dalam jaringan whatsapp, ditepis Polda Metro Jaya. "Itu kasus lama ya, tahun lalu yang berkaitan gangster-gangster itu yang sudah kami lakukan penangkapan dan memanfaatkan kultur dalam suatu kelompok kalau dia melukai orang maka dia akan diangkat jadi pimpinannya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 15 Mei 2019.

Berbagai pesan yang muncul di whatsapp atau perpesanan biasa, kata Argo, sengaja dimunculkan kembali saat ini untuk mengejar sensasi. Argo mencontohkan video viral orang membacok hingga meninggal di Kwitang, Jakarta Pusat, di mana pelakunya sudah ditangkap. Kemudian perkelahian di tempat parkir yang disebut terjadi di dekat Monas, padahal sesungguhnya terjadi di Makassar dan sudah ditangani oleh kepolisian.

"Kemudian ada foto yang tangannya putus, ini viral. Itu adalah kejadian yang viral beredar lagi, itu kejadian 22 Februari 2019. Jadi berbagai kejadian ini sengaja dinaikan kembali agar viral," ujar dia.

Argo mengaku belum mendapatkan laporan berkaitan dengan berbagai pesan broadcast yang menyesatkan di Jakarta hingga saat ini. "Artinya broadcast yang menakutkan dengan harapan masyarakat resah itu tidak ada," ucapnya.

Pihaknya, Argo mengatakan, berani menjamin Jakarta dalam keadaan kondusif dan mengharapkan masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang atau beraktivitas di Jakarta. "Saya nyatakan sekali lagi Jakarta aman, tidak masalah, silakan beraktivitas dan silakan datang ke Jakarta. Kami dari PMJ siap mengamankan. Jangan khawatir tidak ada kegiatan menakutkan," ucap Argo.

Soal mulai maraknya tawuran, baik antar pelajar maupun antar warga yang menjadi kultur masyarakat bahwa siapa yang bisa melukai orang di sana dianggap paling hebat, Argo menyatakan hal tersebut menjadi tantangan bagi semua pihak untuk bisa mengikisnya. "Ini jadi tantangan buat kita semua untuk kita bisa ngikis anggapan seperti itu, mulai dari keluarga dan pranata sosial di masyarakat mulai dari RT, RW yang selama ini gak perduli, nanti ada tetangga yang sedang asah alat besi, yang dibiarkan selama ini, tolong tegur untuk apa dan sebagainya, jadi kita saling peduli dan saling mengingatkan," tutur Argo.

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Pekat Jaya dan tetap mengaktifkan Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) demi menekan kejahatan di jalanan, untuk menciptakan rasa aman selama bulan Ramadhan.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait