Prabowo Buka Suara soal Kerusuhan 22 Mei: Minta Semua Pihak Menahan Diri

TEMPO | 22 Mei 2019 | 19:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno buka suara menanggapi kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2019. "Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam dan dini hari yang baru lalu," kata Prabowo dalam konferensi pers di depan rumahnya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2019.

Soal jumlah angka enam korban ini, menurut sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, bersumber dari penuturan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Prabowo meminta semua pihak menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan yang memprovokasi. Dia mengatakan mereka selalu mendukung penyampaian pendapat secara konstitusional, damai, dan tanpa kekerasan. Prabowo menyebut permintaan tersebut ditujukan kepada kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, pejabat publik, politikus, tokoh masyarakat, tokoh agama. "(Juga) netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi apalagi di bulan Ramadan yang baik dan suci ini," kata dia.

Prabowo berharap peristiwa kekerasan dalam aksi massa yang ricuh itu tak terulang. Dia menyebut peristiwa itu telah mencoreng marwah dan martabat bangsa Indonesia. "Bila hal ini sampai terjadi lagi maka kami sangat khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sangat sulit untuk diperbaiki," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Prabowo menujukan permintaan kepada aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun TNI. Dia meminta kedua instansi ini mengayomi dan mendamaikan rakyat, serta tak menjadi alat kekuasaan. "Adik-adikku para petugas yang masih aktif, saya mohon kita ingat bersama. Seragam, makanan, dan senjata yang anda gunakan sekarang dibiayai oleh rakyat," kata dia.

Prabowo juga mengimbau semua pendukungnya yang menggelar aksi agar tidak melakukan kekerasan. Dia mewanti-wanti agar mereka tak membalas seumpama terjadi kesalahpahaman hingga akhirnya dipukul oleh aparat. Prabowo juga berpesan agar para pendukungnya menghormati aparat penegak hukum. "Saya juga tegaskan kepada semua yang masih mau mendengar saya, para pendukung saya, sekali lagi saya tegaskan hindari kekerasan fisik," ucapnya.

Pada kesempatan itu Prabowo didampingi Sandiaga Uno, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri, Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, politikus Partai Berkarya Vasco Rusemy, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Fadli Zon, dan Ferry Juliantono, koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, juru kampanye nasional BPN Neno Warisman, Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Abdul Rasyid Abdullah Syafii, dan juru bicara BPN sekaligus politikus Gerindra Andre Rosiade. Tak tampak ada petinggi atau kader Partai Demokrat di lokasi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait