Dituding sebagai Humas Aksi 22 Mei, Begini Tanggapan Anies Baswedan

TEMPO | 26 Mei 2019 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku berusaha hadir sebagai representasi negara dengan menyambangi rumah orang-orang yang meninggal dari antara bentrokan aparat dengan massa perusuh pada 22 Mei lalu. Ia menyebut datang dan memberi bantuan karena menganggap  hanya dengan cara itu bisa membantu meredam kerusuhan. 

Hal itu dikatakan Anies Baswedan untuk  menjawab kritik netizen tentang perannya sebelum dan sepanjang kerusuhan terjadi. Mantan anggota kabinet Presiden Joko Widodo yang kini berafiliasi dengan capres Prabowo Subianto itu di antaranya dianggap tidak berempati kepada aparat keamanan dan warga yang menjadi korban penjarahan massa perusuh.

Anies Baswedan malah dituding lebih menonjolkan jatuhnya korban akibat bentrokan yang terjadi antara aparat dan massa kerusuhan. Ia juga ikut menandu jenazah dan tidak mengedepankan kerugian pemerintah atau dampak dari kerusuhan bagi publik lainnya. "Dia ini gubernur DKI apa humas aksi?" seru seorang netizen di akun Facebook Nazly Purihati.

Anies Baswedan membantah hal itu. Dia mengaku hendak menonjolkan prinsip kemanusiaan. "Justru ketika ada warga Jakarta meninggal gubernur tidak diam saja. Justru gubernur memberikan perhatian dan ini dalam rangka membuat suasana menjadi lebih kondusif karena mereka yang kehilangan keluarganya itu pedih," kata Anies di Balai Kota, Jumat (24/5).

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan mengantisipasi apa yang disebutnya insiden 22 Mei yang bisa menyulut kemarahan warga. Dia mengaku mencoba mewakili tanggung jawab negara dengan hadir mendampingi keluarga korban. "Justru saya harus ke sana menenangkan dan itu pesan yang saya sampaikan di sana bahwa supaya tenang, tidak ada satupun yang mengharapkan kejadian seperti itu," kata Anies.

Berikut ini kumpulan argumentasi netizen yang mengkritik Anies Baswedan kemudian diunggah oleh pemilik akun Facebook KataKita. Dalam akun itu tertulis 10 sikap Anies Baswedan yang justru dipertanyakan.

Berikut kutipan unggahan tersebut:

Apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI (Anies Baswedan) di saat JAKARTA SEDANG genting?

1. Update korban tewas enam orang perusuh
2. Kirim karangan bunga ke keluarga korban 
3. Ikut angkat jenazah perusuh
4. Kerugian akibat aksi demo mencapai triliunan tidak digubris
5. Ada warganya kena jarah dicuekin
6. Tidak melaporkan kerusakan fasilitas publik
7. Tidak mengunjungi asrama Brimob yang dibakar massa sementara menjenguk perusuh di rumah sakit
8. Bakar-bakar mobil, lempar bom molotov, batu, kayu, besi, panah, celurit menurutnya sesuai SOP
9. Bantu nyapu nyapu jalanan
10. Tidak berani menenangkan serta menghadapi massa yang menghancurkan Jakarta

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait