Snapask Rencanakan Ekspansi di Asia Tenggara

Redaksi | 28 Februari 2020 | 02:00 WIB

Jika memiliki putra atau putri yang beranjak dewasa, Anda pasti menyadari bahwa ada perubahan besar mengenai gaya belajar, lingkungan, kebebasan, pengajar dan mata
pelajaran. Sebagian besar mereka merasa tidak nyaman dengan perubahan mendadak ini. Di sinilah pendampingan dan dukungan penuh dari orang tua dibutuhkan.

TABLOIDBINTANG.COM - Masalah yang sering muncul ketika orangtua tidak memiliki jawaban untuk setiap pertanyaan yang bersifat akademik.Tapi kini ada Snapask, sebuah aplikasi berbasis teknologi yang telah membuat terobosan di Asia sejak awal 2015. Pada 2020, Snapask mencatatkan rekor pendanaan yang mencapai hampir 700 miliar rupiah (US$50M), termasuk dana segar sebesar 487 miliar rupiah (US$35M) yang dipimpin antara lain oleh Asia Partners dari Singapura dan Intervest dari Korea Selatan.

Timothy Yu, Pendiri sekaligus CEO Snapask, mengatakan bahwa suntikan dana terbaru ini akan digunakan untuk mengukuhkan bisnis Snapask di Asia Tenggara.

Nick Nash, Co-Founder yang juga Managing Partner dari Asia Partners, menjelaskan Snapask merupakan manifestasi akan fokus Asia Partners dalam mengurangi kesenjangan pertumbuhan pendanaan modal untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara.

Penggunaan Snapask sangat mudah dan sederhana, mengusung filosofi pembelajaran mandiri, Snapask mengembangkan minat siswa untuk belajar secara swadaya melalui cara mengajukan pertanyaan yang bisa difasilitasi oleh bantuan tutor berkualitas, yang bisa terhubungkan secara instan dan personal melalui sistem Snapask.

Snapask, sebuah mobile app yang memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dengan snapshot dan kemudian mencocokkannya dengan tutor dalam hitungan detik untuk memiliki sesi pembelajaran one-on-one yang cepat. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait