New Normal, New Norma dan Kehidupan Kemarin yang Tak Pernah Kembali

Redaksi | 18 Juni 2020 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Wabah Corona akan berlalu, dan sebagian besar kita masih hidup, tapi kita tak lagi menghuni dunia yang sama, kata Yuval Noah Harari, sejarawan dan penulis tiga buku bestseller (Sapiens: A Brief History of Humankind, Homo Deus: A Brief History of Tomorrow dan 21 Lessons for the 21st Centry), yang juga salah satu pemikir paling penting era ini. Cara satu negara menyikapi wabah Corona, katanya, tak hanya akan mengubah sistem kesehatan negara itu, tapi juga memengaruhi kondisi sosial, politik, ekonomi budaya, dan lain sebagainya.

Indonesia, seperti juga negara-negara lain, tampak tergagap di awal menyikapi Corona. Tak perlu berkecil hati. Tak satu pemimpin atau satu negara pun di era ini yang punya pengalaman menghadapi wabah Corona. Tapi dalam ketidakpastian seburuk apapun, keputusan tetap harus dibuat. Bisa saja pilihan itu keliru. Tapi keputusan yang salah masih jauh lebih baik dibanding membiarkan diri terkatung-katung apalagi tersandera dalam keragu-raguan.

Hari-hari ini kita dibiasakan dengan kebiasaan hidup baru atau new norma. Tapi sungguh tergesa-gesa membayangkan new norma adalah mengembalikan kehidupan kita sebelum wabah corono, hanya ditambah masker, handsanitizer dan jaga jarak. Kehidupan seperti sebelum wabah Corona, seperti juga waktu yang telah berlalu, tak mungkin kembali. Apa boleh buat, Corona telah memaksa kita untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang kini berubah, bahkan lebih cepat dibanding prediksi pakar manapun.

Bekerja dari rumah, sekolah di rumah, berbisnis atau mengikuti pelatihan dari rumah, dan banyak lagi kebiasaan baru sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perubahan karena Corona, pelan-pelan akan membentuk tatanan masyarakat baru. Kalau bekerja bisa dilakukan dari rumah, mengapa kita harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalan dan memboroskan sekian banyak waktu dan tenaga? Bila sekolah bisa dilakukan dari rumah, betapa besar biaya yang bisa dihemat setiap keluarga dan lembaga pendidikan? Dan akan sangat banyak lagi tantanan hidup kemarin yang perlu kita pertanyakan lagi efektivitas dan relevansinya.

Ketimbang berangan-angan mengembalikan kehidupan kita yang kemarin, akan lebih berguna bila kita menyiapkan diri dengan perubahan yang sudah terjadi dan tak bisa dihindari. Banyak rencana yang telah dibuat di masa lalu mesti ditinjau ulang. Sekadar contoh, mana yang lebih penting dilakukan saat ini: membuat jalan tol atau membangun infrastruktur internet? Dengan infrastruktur internet yang menjangkau seluruh pelosok negeri, segala macam kekhawatiran (misal soal sekolah dari rumah) menjadi tak relevan. Ditambah bonus akan datang era pendidikan murah dan bisa diakses siapa saja, dari mana saja.

Saat ini, kata Yuval Noah Harari dalam wawancara dengan noemamag.com yang diunggah di situs pribadinya, dunia berada dalam kondisi yang sangat cair dan mudah dibentuk. Para politisi, pengusaha, juga kita semua bisa ikut ambil bagian dalam membentuk dunia baru, yang lebih efisien, sehat dan membahagiakan. Life will finds a way, kata dialog di film Jurassic Park. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait