Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Terlambat, Akankan Pengaruhi Efektivitas Vaksin?

Redaksi | 3 Agustus 2021 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli merekomendasikan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 bagi setiap individu guna menciptakan kekebalan tubuh optimal. Rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua serta dosis vaksin, berbeda-beda sesuai rekomendasi jenis vaksin yang digunakan.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi yang saat ini berada di angka 1 juta-1,25 juta setiap hari. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan pelaksanaan vaksinasi, termasuk penyuntikan dosis kedua yang saat ini sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan ketersediaan vaksin.

Dokter Siti Nadia Tarmizi, Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI mengatakan, meski pemerintah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi tantangan di tengah jalan, misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin. Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.

''Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama, sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus Covid-19,'' katanya.

Vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari. Sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan. Bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.

Penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 sebelum dinyatakan positif, bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh 3 bulan. Tidak perlu mengulang. Pemerintah telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.

Sumber: kemkes.go.id.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait