Disegel karena Melanggar PPKM, Simak Sejarah Holywings dan Pemiliknya

Supriyanto | 7 September 2021 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kafe dan resto Holywings di Kemang, Jakarta Selatan disegel atau dipaksa tutup 3x24 jam oleh Pemda DKI Jakarta gara-gara melanggar aturan PPKM level 3. Holywings kedapatan beroperasi melebihi batas waktu yang ditentukan, hingga tengah malam dan menimbulkan kerumunan. Polisi dibantu Satpol PP membubarkan kerumunan dan meminta pengunjung pulang pada Minggu (5/9) sekitar pukul 01.00 dini hari.

Pemda DKI Jakarta memberikan sanksi pembekuan izin usaha kepada Holywings jika kembali melakukan pelanggaran PPKM level 3, sesuai Perda nomor 2 tahun 2020 dan Pergub nomor 3 tahun 2021.

Kejadian tersebut membuat nama Holywing kembali jadi sorotan bahkan trending di mesin pencarian Google, setelah sempat heboh  saham restoran hits anak muda tersebut dibeli pengacara Hotman Paris dan artis seksi Nikita Mirzani.

Lantaran trending di Google simak sejarah perjalanan bisnis Holywings dan siapa pemiliknya.

Holywings berdiri pada 2014 yang awal bisnisnya menaungi beer house, lounge, dan klab malam. Namun dibalik nama besarnya, Holywings memulai bisnis kuliner bermula dari sebuah kedai yang menjual nasi goreng, bernama Kedai Opa di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya, mengungkap sejarahnya dalam sesi wawancara di channel YouTube Holywings. Ivan memulai bisnis tersebut bersama Eka Setia Wijaya.

"Nggak langsung Holywings. Tapi yang waktu nggak langsung Holywings yang gua nyoba F&B itu namanya Kedai Opa. Itu gua berdua sama Eka (salah satu owner). Berdua sama Eka, di Kelapa Gading (jalan) tiga bulan (konsepnya) nasi goreng," ungkap Ivan dalam wawancara di YouTube beberapa waktu lalu.

Restoran  nasi goreng bernama Kedai Opa itu  berada di sebuah ruko. Sayangnya bisnis yang dirintis Ivan dan Eka kala itu hanya bertahan selama tiga bulan karena sulit berkembang.

"Tiga bulan gagal. Jadi dalam arti sebenarnya nggak gagal banget secara hasil tapi gagal untuk dikembangin. Jadi bulan pertama misal Rp 100 juta nih, bulan kedua Rp 70 juta, bulan ketiga Rp 50 juta," terang Ivan Tanjaya.

Tidak ingin menyerah, Ivan dan Eka kemudian berspekulasi dengan mengambil langkah besar untuk tetap berbianis food and beverage, dengan mengubah konsep bisnis. Keduanya mengajak tiga rekannya untuk membangun bisnis Holywings.

"Pada saat itu gua pikir nih, gua geber (Kedai Opa) mati, gua tahan gua mati juga. Habis itu gua sama Eka berpikir ya udah lah kita ganti konsep total. Ganti konsep total sesuai apa yang gua belajar dari China, minum sambil makan sambil live music," beber Ivan Tanjaya.

Tak disangka konsep bisnis tersebut sukses dan menyebar di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Mereka pun berekspansi, bahka  pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani tertarik untuk ikut mengembangkan Holywings. Pada Mei 2021 lalu, Hotman mengumumkan akan menjadi pemegang saham Holywings bersama Nikita Mirzani.

"Sudah ditandatangani akta jual beli saham di mana Hotman Paris dan Nikita resmi sebagai pemegang saham dari Holywings, never stop flying," kata Hotman Paris Hutapea kala itu.

 

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait