Layangan Putus: Menjalankan Pernikahan Itu Seperti Bermain Layang-layang?

Redaksi | 5 Januari 2022 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tokoh Kinan dalam web series Layangan Putus pernah mempercayai bahwa pernikahannya terbang tinggi membubung indah ke langit seperti layang-layang, dengan tangannya dan tangan suaminya, Aris, yang memegang kendali. Tapi angin kencang menghancurkan penerbangannya ketika dia mengetahui suaminya yang tampak sempurna ternyata selingkuh. Dan seketika pernikahannya seperti layangan putus, terombang-ambing kehilangan arah.

Mungkin benar seperti dikisahkan dalam Layangan Putus, menjalankan pernikahan seperti bermain layang-layang dengan suami dan istri yang memegang tali. Sebagai pemegang kendali, keduanya harus kompak agar layang-layang tetap bisa terbang tinggi dengan mulus. Tapi kalau suami-istri tidak seide dalam menerbangkan layang-layang, kita tahu apa yang terjadi. Keinginan yang berbeda dari dua orang yang menerbangkan satu layang-layang, tentu tak boleh dibiarkan. Atau layang-layang akan terbang tak terkendali sebelum akhirnya terjerembab ke tanah. 

Komunikasi yang intens diperlukan pada suami-istri yang tengah menerbangkan layang-layang pernikahannya. Tak mungkin suami-istri akan terus menerus sejalan, seide, kompak dan harmonis. Ada kalanya pasti terjadi perbedaan pendapat. Beda pendapat tak masalah sejauh bisa dikomunikasikan dengan baik. Misal saat sang suami ingin layang-layangnya terbang lebih tinggi, sementara si istrinya tidak. Sejauh dikomunikasikan dan terjadi titik temu, konflik mestinya tak berlanjut.

Seperti saat bermain layang-layang, ada faktor eksternal yang ikut memengaruhi pernikahan. Angin bisa membawa layang-layang terbang tinggi, tapi bisa juga membuat jatuh tersungkur. Faktor eksternal dalam pernikahan bisa macam-macam. Faktor ekonomi atau kehadiran orang ketiga, seperti angin, bisa merusak dan bahkan menghancurkan pernikahan. Dalam web series Layangan Putus, kehadiran orang ketiga  menghancurkan pernikahan indah yang diimpikan Kinan. Perselingkuhan Aris dengan Lydia membuat hidupnya seperti layangan putus, terombang-ambing tak tentu arah.

Dulu orang tua sering memberi nasehat, menjalankan pernikahan ibarat bermain layang-layang. Mesti pandai-pandai memegang kendali. Terlalu kencang memegang tali bisa-bisa malah membuat tali putus dan layangan terbang tak terkendali. Terlalu longgar juga tak baik. Tarik ulur disebut cara terbaik menerbangkan layangan. Ada kalanya dipegang sangat erat, tapi kadang dibiarkan kendor. 

Tapi mana cara terbaik menerbangkan layang-layang pernikahan Anda? Setiap pernikahan itu unik dengan masalah yang juga unik. Karena itu Anda dan pasangan yang paling tahu cara memegang kendali pernikahan.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait