Pantau Kesehatan, Kemkes Bagikan 3.000 Wristband pada Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi

Redaksi | 6 Juni 2022 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jemaah Haji kloter pertama embarkasi Jakarta diberangkatkan dari asrama haji pondok gede, Sabtu (4/6) lalu. Calon Jemaah Haji dilepas oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU). Keberangkatan kloter pertama ini sekaligus menandai dimulainya Masa Operasional Haji Indonesia 1443H/2022M.

Dirjen PHU Hilman Latief meminta jemaah untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama proses keberangkatan menuju tanah suci. ''Bapak dan Ibu jaga disiplin protokol kesehatan serta mematuhi peraturan di Arab Saudi. Ingat slogan kita Mabrur, Sehat, Barokah,'' pesannya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana mengatakan bahwa dalam operasional Haji Indonesia tahun ini, Kementerian Kesehatan akan membagikan sebanyak 3.000 wristband khusus kepada jemaah haji dengan risiko tinggi (risti).

Pada keberangkatan kloter pertama embarkasi jakarta, wrist band diberikan kepada 12 calon jemaah risti ''Dari 100.051 calon haji, 3000 jemaah yang ristinya berat yang akan dipasangkan wristband. Di kloter sekarang ada 12 orang yang dipasangkan wristband,'' jelas dr. Budi

Wristband ini berbentuk seperti smart watch, dipakai di pergelangan tangan jemaah haji dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jemaah haji. Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jemaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu kemudian terhubung ke TeleJemaah dan Tele Petugas secara otomatis.

Hasil pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin. ''Jadi kalau vital sign naik, misalnya saturasi oksigen turun, akan ada komunikasi dengan petugas yang terdekat langsung merespon,'' ucap dr Budi

Sumber: Kemkes.go.id.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait