Dilaporkan Pengemudi Soal Penggelapan Saldo, Ini Penjelasan Go-Jek

TEMPO | 17 Februari 2017 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perusahaan jasa transportasi berbasis online, Go-Jek angkat bicara terkait pelaporan sejumlah pengemudi Go-Jek ke polisi atas tuduhan penggelapan uang saldo.

"Kami telah mendengar, yang dapat kami sampaikan adalah Go-Jek telah memiliki SOP dan kode etik mitra yang jelas terkait pelayanan para mitra driver," tulis Managemen Go-Jek melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Jumat, 17 Februari 2017.

Managemen berdalih Go-Jek memutus hubungan kerja karena ingin melindungi pengguna dan para mitra pengemudinya. Perusahaan telah menerapkan standar prosedur kerja. Jika pengemudi melakukan kecurangan, perusahaan akan memutus hubungan kerja atau suspend.

"Go-Jek melakukan suspend kepada oknum yang melakukan kecurangan demi melindungi ratusan ribu mitra driver kami yang jujur," tulis mereka. "Kami ingin memastikan adanya keadilan bagi mereka yang telah bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraannya."

Mereka mengatakan pengemudi memegang peranan penting di perusahaan. Karena itu setiap kebijakan perusahaan akan selalu dilandasi prinsip kesehjateraan mitra Go-Jek. Namun mereka tak menjelaskan secara rinci alasan mengambil atau menahan saldo milik mantan pengemudi Go-Jek. Perusahaan juga belum menjawab terkait tudingan adanya pengambilan ponsel yang sudah dibeli oleh pengendara.

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bersama pengemudi aplikasi online Go-Jek melaporkan perusahaan Go-Jek ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penggelapan uang saldo milik pengemudi yang ditahan perusahaan.

"Saldo ribuan pengemudi Go-Jek ditahan perusahaan tanpa alasan," tutur Pengacara Publik LBH Jakarta, Oky Wiratama di Mapolda Metro Jaya pada Jumat, 17 November 2017.

Oky menjelaskan perusahaan Go-Jek diduga menggelapkan uang milik pengemudinya sejak November tahun lalu. Nominal uang yang diduga digelapkan mulai Rp 500 ribu hingga Rp 4 juta. Uang itu adalah pendapatan pengemudi yang disimpan oleh perusahaan.

Dia sempat mengajak perusahaan agar mediasi dengan para pengemudi yang dirugikan, namun tak digubris. Perusahaan berdalih pengemudi tak memiliki etika baik. Perusahaan juga tak menjelaskan secara rinci alasan mengunci saldo milik pengemudinya.

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait