Setelah Monumen Gembok Kejujuran Berdiri, Lalu Apa? Ini Jawaban Harry Tjahjono

Redaksi | 27 Juli 2017 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Monumen Gembok Kejujuran yang digagas seniman Harry Tjahjono dan kawan-kawan, sudah diresmikan dan berdiri tegak di Alun-alun Gulun Madiun. Acara peresmian monumen Gembok Kejujuran dilakukan pada 20 Juli 2017, dihadiri Plt Walikota Madiun dengan acara penguncian 1.000 gembok di monumen Gembok Kejujuran. Acara berlangsung meriah dan dihadiri para tokoh yang ingin kota Madiun bebas korupsi. 

Setelah monumen Gembok Kejujuran berdiri, lalu apa? Pertanyaan ini juga menggelayut di benak Harry Tjahjono. Sebagai penggagas Harry Tjahono tak ingin gerakan perlawanan pada korupsi berhenti pada simbol dan seremoni. Perlu ada gerakan terus-menerus untuk mengingatkan semua pihak agar bersikap jujur, dan tidak korup.

Rencananya, di lokasi berdirinya monumen Gembok Kejujuran, setiap hari Minggu akan digelar kegiatan rutin bertajuk Minggu Budaya Kota Madiun untuk Indonesia Raya. Rencananya mulai dilaksanakan sejak Agustus 2017.
    
Acara Pertama akan menampilkan Pak Ripto, 76 tahun, pensiunan guru SMAN 3 Madiun, pengajar/terapis akupresur dan penyair yang sudah menulis lebih dari seribu puisi tentang realita sosial dan pengalaman hidupnya.
    
"Saya bersyukur karena merasa dikaruniai talenta dan kepekaan empati untuk merasakan denyut makna kehidupan yang berdetak lemah dan terabaikan. Saya bahagia. Hidup ini penuh harapan. Saya hanya ingin menularkan kebahagiaan dan harapan pada banyak orang," kata Harry Tjahjono, pengarang yang novelnya banyak diangkat ke layar lebar di era 80-90-an.
   
"Saya sampaikan gagasan ini karena saya perlu teman bicara. Perlu masukan, kritik dan saran. Ini memang bukan kegiatan yang glamour dan elitis. Ini kegiatan rakyat biasa. Tapi, bukankah acara TV Funnies Home Video yang menampilkan kiriman video lucu dan unik kehidupan rakyat biasa, terbukti pernah menumbangkan popularitas serial TV sekelas Dallas dan Dinasty, bahkan siaran langsung piala dunia sepakbola?" ujar Harry Tjahjono, sastrawan dan wartawan yang beberapa tahun terakhir giat dalam berbagai gerakan budaya melawan korupsi.
   
(adm)

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait