Hoax Video Penculikan Siswi SD, Begini Polisi Menyikapi

TEMPO | 15 September 2017 | 16:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Polisi belum menemukan adanya unsur kesengajaan membuat berita palsu atau hoax dalam video siswi SD Tanjung Duren Selatan 01 Pagi yang nyaris menjadi korban penculikan. Wakil Satuan Resor Kriminal (Wakasatreskrim) Polisi Resor Jakarta Barat Komandan Polisi Iver Manossoh mengatakan belun ada unsur pidana terkait guru yang menyebarluaskan video hoax yang viral di media sosial tersebut. 

Dalam rilis kasus itu pada Kamis malam, 14 September 2017, polisi memastikan video pengakuan percobaan penculikan siswi SD hanya cerita bohong belaka. Manossoh memastikan tidak ada unsur percobaan penculikan di dalam kasus ini. Dia menyebut, berdasarkan keterangan saksi, siswa P dikenal suka berbohong.

“Berdasarkan keterangan saksi, PIS ini memang suka berbohong. Kalau jam sekolah, dia sering bilangnya libur, kalau ada ekstrakulikuler juga bohong, Tapi anak 9 tahun itu bohong, tetap tanggungjawab orangtua,” ujar Iver di Polsek Tanjung Duren pada Kamis malam.

Menurut Iver, guru yang membuat dan menyebarluaskan video percobaan penculikan itu seharusnya tidak begitu saja mempercayai perkataan anak kecil tersebut. “Harusnya orang dewasa menyeleksi berita yang belum tentu benar, apalagi untuk disebarluaskan,” ujar dia.

Meskipun begitu, dia tidak bisa menyalahkan pihak sekolah karena pada dasarnya tujuan penyebaran video itu adalah baik. Sekolah menyebarkan video itu agar anak-anak lain tidak mengalami kekerasan dan orangtua lebih berhati-hati menjaga anaknya.

Guru dan kepala sekolah, ujar dia, sama-sama tidak mengetahui bahwa siswi SD itu hanya mengarang cerita. Namun jika ada unsur kesengajaan, maka akan dikenakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Dalam video yang viral itu, siswi SD bernama P ditanya tentang kasus percobaan penculikan yang dialaminya. P mengaku dibekap oleh orang tidak dikenal di depan sekolahnya. Orang tersebut berdiri di sebelah mobil berwarna hitam. Ketika dibekap, P menggigit tangan pelaku dan lari bersama teman - temannya. P juga mengaku melihat ada dua anak kecil dalam mobil tersebut dengan kondisi mulut dilakban.

Untuk membuktikan fakta sebenarnya, polisi telah memeriksa 11 saksi, olah TKP dengan 20 rekonstruksi adegan dan juga pemeriksaan CCTV. Berdasarkan penyelidikan tersebut, polisi memastikan tidak ada sama sekali peristiwa percobaan penculikan terhadap P.

 

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait