Begini Modus Penipuan Berkedok Wedding Organizer di Depok

TEMPO | 19 September 2017 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok, Komisaris Polisi Putu Kholis Aryana mengungkapkan modus operandi yang dilakukan Galih Darma Dewangga, pria yang mengaku pemilik Wedding Organizer (WO) Khalisha Enterprise.

Menurut Kompol Putu Kholis, tersangka Galih memanfaatkan kontrak kerjasama dengan beberapa pengelola gedung serbaguna di Kota Depok.

Pelaku pun menggaet pelanggan dengan menyebar brosur ke gedung-gedung serbaguna yang biasa gunakan untuk resepsi pernikahan.

"Selain itu promosi dengan paket murah di media sosial juga dilakukan," kata Putu saat ditemui Tempo di kantor Mapolresta Depok, Selasa, 19 September 2017.

Galih dicokok di rumahnya, Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, setelah menipu IH yang melangsungkan pernikahan pada Ahad, 17 September 2017. Dua hari sebelum pernikahan barulah pria ituj menyadari dirinya telah ditipu.

Uang muka Rp 77 juta pun amblas. IH lantas melapor ke polisi lalu pada Sabtu, 16 September 2017, Galih ditangkap polisi.

Diduga lebih dari sepuluh pasangan calon pengantin yang ditipu oleh Galih tapi baru IH yang melapor ke polisi.

Tersangka kini ditahan di Markas Polresta Depok. Dijerat dengan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. "Ancaman hukumannya 4 tahun penjara," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Depok Ajun Komisaris Sutrisno.

Pelaku, menurut Putu, mendekati pengelola gedung agar WO miliknya diutamakan jika ada calon pasangan pengantin membutuhkan jasa.

"Usahanya ini sudah berlangsung beberapa tahun," ujarnya. "Awal sih berjalan lancar tetapi uang calon pelanggan digunakan untuk keperluan pribadinya."

Pengelola Gedung Sasono Mulyo, Rico Yudi Kristayanto, mengatakan bahwa tempatnya sering digunakan oleh Khalisha Enterprise milik Galih untuk jadi tempat resepsi pelanggannya. Brosur-brosur Khalisha juga dipajang di gedung itu.

"Kami sebelumnya memiliki perjanjian kerjasama dengan Galih, tetapi di tempat kami juga menjalin kerjasama dengan beberapa WO lain," ucap Rico.

Menurut Rico, pelanggan yang membutuhkan jasa WO akan diserahkan pilihan beberapa yang menjalin kerjasama. Biasanya calon pengantin akan memperhatikan paket promo yang ditawarkan seperti honeymoon dan catering.

"Hal tersebut yang biasanya menjadi penentu pilihan calon pengantin."

Selama bekerjasama dengan Kalisha Enterprise, Rico menuturkan, sudah banyak keluhan yang didapatkan. Dia mencontohkan, uang panjar gedung belum dibayarkan oleh Galih.

"Kadang calon pengantin sudah datang ke sini tapi malah panjarnya belum dibayar oleh pemilik," ujar Rico.

Selain menipu pelanggan, menurut Rico, Kalisha Enterprise juga melakukan terhadap pengusaha katering. Sudah banyak katering besar yang memutuskan kerjasama karena telat dibayar.

"Sebelum ditangkap, Galih masih belum melunasi salah satu katering sebesar Rp 60 juta."
 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait