Anies Baswedan Lanjutkan Proyek Pengendali Banjir Era Jokowi

TEMPO | 21 Desember 2017 | 09:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Proyek pembangunan terowongan pengendali banjir atau deep tunnel yang pernah muncul di era Gubernur Joko Widodo akan dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Guna merealisasikan rencana itu, Anies telah menunjuk PT Antaredja Mulia Jaya sebagai kontraktor pembangunan. Selanjutnya proyek ini dinamakan Jakarta Integrated Tunnel (JIT).

"Kemungkinam di pertengahan tahun depan, kami akan groundbreaking," kata Komisaris Utama PT Antaredja Mulia Jaya M. L. Wibisono di Balai Kota DKI, Rabu, (20/12).

Wibisono mengatakan, ada dua terowongan yang dibangun, yaitu JIT Ulujami-Tanah Abang untuk mengendalikan Kali Pesanggrahan dan JIT Balekambang-Manggarai untuk  mengendalikan Kali Ciliwung. "Kalau dua sungai itu sudah kami atasi, banjir di Jakarta akan berkurang 60-80 persen," kata Wibisono.

Kedua rute tersebut memiliki panjang masing-masing 12 kilometer dengan diameter 12 meter. Rinciannya, 9 kilometer untuk jalan tol dan 3 kilometer untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial. Di ujung kedua terowongan nantinya akan dibangun waduk guna menampung air.

Berbeda dengan deep tunnel yang pernah direncanakan Jokowi.  JIT hanya memiliki kedalaman 15 meter dari permukaan tanah. Sedangkan deep tunnel bisa mencapai 60 meter. Terowongan itu akan terbagi ke dalam dua bagian. Bagian atasnya untuk jalan tol yang terintegrasi dengan enam ruas tol dalam kota, sedangkan bagian bawah berfungsi sebagai saluran air.



Selain memiliki fungsi sebagai jalan tol dan pengendali banjir, Wibisono mengatakan, air dalam saluran terowongan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku air bersih. Aliran airnya juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik sebesar 600 megawatt.

Rencananya, proyek pengendali banjir Anies Baswedan ini menelan biaya sebesar 40 triliun rupiah dan didanai oleh pihak swasta dengan skema public private partnership. "Tidak akan membebani APBD dan APBN," ujarnya. Pembangunannya sendiri ditargetkan rampung dalam tiga tahun atau pada 2021.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait