Bincang Bareng Bekraf di Museum MACAN

Suyanto Soemohardjo | 26 Februari 2018 | 22:35 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf mengundang wartawan untuk bincang-bincang, Senin (26/02). Acara digelar di Museum MACAN (Modern and Contemporary Art In Nusantara) di Wisma AKR, Kebon Jeruk, Jakarta. Di museum ini dipamerkan puluhan lukisan karya seniman Indonesia (juga luar negeri) kenamaan koleksi pengusaha Haryanto Adikoesoemo, yang dijamin akan membuat Anda berdecak kagum.

Seperti spirit yang dibawa lembaganya, Kepala Bekraf Triawan Munaf agaknya sengaja memilih Museum MACAN sebagai lokasi bincang-bincang. Tiga tahun sudah lembaga ini dibentuk Presiden Jokowi. Dalam paparannya Triawan Munaf menampilkan kontribusi yang disumbangkan industri kreatif Indonesia dari tahun ke tahun yang terus mengalami kenaikan. Tahun ini, katanya, ekonomi kreatif akan menyumbang (Produk Domestik Bruto) pendapatan 1.000 trilyun.

Apa sebetulnya yang sudah dan akan dilakukan Bekraf untuk membuat ekonomi kreatif Indonesia makin berkembang? Selain mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif, Bekraf juga melukukan aneka kegiatan, seperti Bekraf Animation Conference, Bekraf Labs, Innovatif dan Kreatif melalui Kolanorasi Nusantara (IKKOn), dan beberapa kegiatan lain. Triawan juga sempat bercerita tentang upanya mempertemukan pembuat film dan pemilik modal. 

"Di Indonesia ini banyak orang kaya yang ingin mengembangkan bisnis ke bidang-bidang baru, dan film ini salah satu bisnis yang menarik," kata Triawan. Bicara soal akses pemodalan, Bekraf juga akan memberikan dukungan pada pelaku ekonomi kreatif lewat programnnya.

Triawan Munaf mengatakan Bekraf akan memberikan dukungan pengenalan produk kreatif Indonesia di dalam maupun luar negeri untuk 16 subsektor ekonomi kreatif, yakni seni rupa, desain produk, desain komunikasi visual, desain interior, arsitekstur, seni pertunjukan, kuliner, fotografi, kriya, fesyen, musik, periklanan, penerbitan, televisi dan radio, aplikasi dan games, serta film, animasi dan video. Banyak sekali? Apa Bekraf punya cukup waktu, tenaga dan dana untuk melakukan semua ini?

"Gagasan kreatif tak akan pernah habis, sehingga diharapkan dapat menggantikan sumber daya alam menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Triawan Munaf. Pernyataan yang menarik sekaligus menantang.

Penulis : Suyanto Soemohardjo
Editor: Suyanto Soemohardjo
Berita Terkait