Ngeri, Kata Mantan Kepala BNN, 250 Ton Sabu Tiap Tahun Bukan Ngarang

TEMPO | 5 Maret 2018 | 17:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mantan Kepala BNN Budi Waseso mengatakan Kepala Badan Narkotika Nasional saat ini, Heru Winarko mempunyai tantangan besar memberantas narkoba. Sebab, setiap tahun 250 ton sabu masuk ke Indonesia dari Cina. "Ada 250 ton sabu masuk ke Indonesia dari Cina, dalam setahun. Itu faktanya," kata pria yang akrab disapa Buwas itu seusai serah terima jabatan kepada Heru di Kantor BNN, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.

Budi Waseso menambahkan, selain sabu, ada 620 ton bahan pembuat pil PCC yang masuk ke Indonesia. Fakta tersebut, menurutnya, perlu terus dikembangkan untuk menangkap bandar dan jaringan narkoba. "Jumlah itu saya tidak ngarang-ngarang," ujarnya.

Buwas, panggilan Budi Waseso, berharap masyarakat bisa mengetahui bahwa Indonesia sudah menjadi pasar barang haram tersebut. Bahkan, pada saat penangkapan 1 ton sabu di Tangerang, Banten, ada 1 ton yang telah lolos. "Tangkapan BNN bersama TNI Angkatan Laut kemarin 1 ton, juga faktanya yang lolos 2 ton," ujar dia.

Seluruh data yang ada, kata Buwas, bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, sejumlah negara yang memproduksi narkoba tersebut juga memberi data jaringan yang menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Cina, katanya, mempunyai komitmen dengan Indonesia untuk memberikan data-data lengkap produk narkoba yang masuk ke Indonesia. "Ini menguntungkan untuk kita. Myanmar dan Austria juga bekerja sama dalam memberikan informasi, bahkan Arab Saudi juga."

Sebagai Kepala BNN Heru Winarko menyadari tugas berat yang diemban untuk memberantas narkona. Dia mengamini bahwa narkoba sudah masuk ke seluruh wilayah. Bahkan, ada satu keluarga satu korban narkoba. "Sudah masuk ke desa-desa," ujar Heru.

Heru Winarko mengatakan, 80 persen narkoba yang masuk berasal dari proses penyelundupan dari negara luar. Untuk itu, dia akan meningkatkan kerja sama dengan pihak yang mempunyai kewenangan pengawasan di wilayah perairan. "Saya akan bekerja sama dengan TNI AL, Polisi Air, dan pihak lainnya, untuk mencegah masuknya narkoba," ujarnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait