Polisi Temukan Uang 4 Juta di Saku Celana Hari Darmawan yang Tewas di Ciliwung

TEMPO | 13 Maret 2018 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penyebab kematian pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan, masih diselidiki oleh polisi. Pria pemilik Taman Wisata Matahari Puncak itu ditemukan tak bernyawa terjepit bebatuan di aliran sungai Ciliwung, Sabtu, 10 Maret 2018. Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky mengatakan telah memeriksa sebelas orang saksi. "Dari hasil penyelidikan, diduga kematiannya karena faktor kecelakaan," katanya, Senin, 12 Maret 2017.

Andi mengatakan, salah satu saksi yang diperiksa adalah sopir pribadi korban. Sang sopir mendampingi Hari yang tengah beristirahat di vila pada 9 Maret 2018 malam. Sopir melihat majikannya turun ke bagian bawah vila, yang langsung berada di bibir sungai Ciliwung. "Saksi melihat korban turun ke bangunan bawah villa yang depanya merupakan Sungai Ciliwung," kata Andi.

Andi menambahkan, vila Hari yang berlokasi di Jalan Hankam Kecamatan Cisarua posisinya diapit dua aliran Sungai Ciliwung.  "Saat itu aliran air sedang deras," katanya.

Dari keterangan sopir, posisi villa tidak dapat dijangkau menggunakan kendaraan, sehingga mobil ditinggal di lahan vila tentangga. "Korban memerintahkan sopirnya kembali ke atas untuk ambil air minum di mobil,” kata Andi. Saat sopir mengambil air di mobil, ia melihat majikannya turun sampai ke bibir sungai. Namun saat sopir kembali, ia tidak menemukan Hari. “Kemungkinan korban sudah jatuh ke sungai," katanya. Jenazah Hari ditemukan keesokan pagi sekitar 100 meter dari vilanya. Tubuhnya terjepit di sela-sela bongkahan batu.

Dari hasil visum, kata Andi, ditemukan luka lebam dan banyak luka goresan pada tubuh Hari Darmawan. “Tapi itu diduga akibat benturan saat terbawa arus," katanya. "Di saku celana jenazah ditemukan uang tunai Rp 4 juta, namun HP milik korban tidak ada.” Berdasarkan temuan-temuan itu, kata Andi, diduga kuat Hari Darmawan meninggal karena kecelakaan. Pria 77 tahun itu diduga terpeleset saat menuruni tebing kemudian hanyut terseret arus Sungai Ciliwung. “Namun untuk memastikan, kami masih tetap mendalaminya,”  kata Andi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait