Data Pengguna Bocor, Besok DPR Bertemu Facebook

TEMPO | 16 April 2018 | 21:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Data pengguna Facebook yang bocor akan dibahas di DPR, besok, Selasa, 17 April 2018, pukul 10.00 WIB. Menurut pantauan di laman DPR RI, pertemuan antara Komisi I DPR RI dan Facebook. Agendanya penjelasan Facebook terkait bocornya 1 juta lebih data pengguna Facebook Indonesia.

Facebook diwakili oleh Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hattari, dan Vice Presiden of Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner. Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, membenarkan agenda ini. "Besok pertemuan pukul 10.00 WIB di Komisi I DPR. Pertemuan ini rapat dengar pendapat umum," kata Meutya, politikus dari Partai Golkar, saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Senin, 16 April 2018.

Sebelumnya ramai diberitakan Cambridge Analytica menggunakan informasi pengguna Facebook terkait pemilihan Presiden Amerika pada 2017 lalu. Dari jumlah 87 juta data pribadi yang disalahgunakan, terdapat 1,3 persen atau sekitar 1.096.666 pengguna Facebook Indonesia.

Pertemuan besok, kata Meutya, akan membahas bagaimana kronologi bocornya data pribadi pengguna Facebook khususnya yang berasal dari Indonesia. "Membahas seputar kebocoran data, karena memang belum pernah kami tanya. Kami juga ingin mengetahui bagaimana sistem keamanan yang digunakan Facebook," katanya.

Akses media digital menjadi teknologi baru yang dari sisi pengamanannya harus diantisipasi. Karena itu, menurut mantan jurnalis Metro TV ini, perkembangan media sosial mengalami kemajuan cepat. Dan sangat mudah untuk mengakses data pribadi penggunanya jika tidak memiliki sistem keamanan yang baik. "Kita sebagai pengguna khususnya di Indonesia harus sadar. Kita ingin kejelasan bagaimana kebocoran data tersebut terjadi," ujar Meutya.

Pengguna Indonesia ada di antara data Facebook yang bocor. Informasi tersebut diungkap Chief Technology Office Facebook, Mike Schroepfer, melalui blog resmi perusahaan Facebook, Kamis, 4 April 2018. Jumlah pengguna Facebook dari Indonesia yang bocor mencapai 1.096.666. Atau 1,3 persen dari sekitar 87 juta data global yang dibocorkan ke perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Angka ini membuat Indonesia berada di urutan ketiga setelah Filipina yang mencapai 1.175.870 (1,4 persen). Warga Amerika Serikat paling banyak terkena dampaknya. Yakni, mencapai 70.632.350 atau 81,6 persen dari jumlah total.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait