5 Tokoh yang Tak Cocok Jadi Cawapres Jokowi Versi Survei

TEMPO | 17 April 2018 | 09:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hasil survei yang dilakukan Media Survei Nusantara (Median) menunjukkan tidak semua tokoh cocok untuk menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.

Direktur Riset Median Sudarto mengatakan setidaknya ada lima tokoh yang berdasarkan survei tak cocok untuk bersanding dengan Jokowi. Tokoh pertama, kata Sudarto, adalah Prabowo Subianto.

Hal tersebut lantaran banyaknya konstituen Prabowo yang tidak setuju bila Ketua Umum Gerindra itu akhirnya menjadi cawapres Jokowi di pilpres mendatang. "Dari 100 persen pemilih Prabowo Subianto, ada 66,7 persen yang tak bersedia memilih Jokowi bila Prabowo menjadi wakilnya," kata Sudarto selepas merilis hasil survei elektabilitas kandidat di daerah Cikini, Jakarta Pusat pada Senin, 16 April 2018.

Selain Prabowo, survei menunjukkan Jokowi juga tidak akan cocok bila berpasangan dengan Gatot Nurmantyo. Sebab, 49 persen pendukung Gatot tak bakal memilih Jokowi bila mantan Panglima TNI itu menjadi wakil Jokowi.

Berikutnya, survei menyatakan penolakan juga terjadi oleh pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebanyak 45 persen konstituen Anies menolak memilih Jokowi dalam pilpres mendatang.

Begitu pula dengan Anis Matta. Sebanyak 66,7 pendukung Anis tak bersedia memilih Jokowi meski bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu didaulat sebagai wakil presiden.

Selanjutnya, Jokowi juga tak cocok berpasangan dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang. Ada 65,2 persen konstituen TGB yang tak bakal memilih Jokowi bila kader Partai Demokrat itu jadi cawapres Jokowi.

Survei Median menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai tokoh yang paling cocok mendampingi Joko Widodo dalam pilpres 2019. Alasannya, kata Sudarto, para pendukung Muhaimin akan memilih Jokowi bila Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu dipilih menjadi cawapres. "Yang pertama adalah Muhaimin Iskandar karena 100 persen orang yang mengaku pilih Muhaimin bersedia memilih Jokowi," kata dia.

Selain Muhaimin, ada dua nama lain yang cocok mendampingi Jokowi, yaitu Hary Tanoesoedibjo dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Berdasarkan survei, sebanyak 66,7 persen pendukung Hary Tanoe bakal memilih Jokowi bila Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia itu jadi cawapres. Sementara, apabila AHY menjadi cawapres 52,8 persen konstituen putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono akan menyumbang suara untuk Jokowi.

Median melakukan survei dengan sampel 1.200 responden warga yang memiliki hak pilih. Servei tersebut memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling serta proporsional atas populasi di provinsi dan gender. Adapun kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait