Viral Video Turis Angkat Terumbu Karang Bikin Berang Warganet

TEMPO | 18 April 2018 | 09:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Warganet dihebohkan dengan unggahan video seorang perempuan yang mengangkat terumbu karang ke permukaan laut. Gambar bergerak itu dibagikan oleh sebuah akun yang tampaknya merupakan sebuah operator travel.

Dalam video yang diunggah pada Senin, 16 April, itu tampak wisatawan sedang melakukan aktivitas snorkeling. Ia memakai perlengkapan snorkel lengkap. 

Tak dideskripsikan dengan jelas letak pengambilan video tersebut. Namun, dari gambar terlihat bahwa video diambil di laut dangkal 

Dalam video itu, mula-mula ditampilkan si perempuan tengah memegangi terumbu karang dengan kedua tangannya. Ada seseorang di balik video yang ikut membantunya memegangi terumbu karang. Di atas terumbu karang tersebut hidup anemon dan sejumlah ikan nemo berwarna putih-oranye. 

Si perempuan lalu mengangkatnya ke permukaan. Sehabis mengangkat terumbu karang itu, pe-snorkeling tersebut mengacungkan jempol. 

Sekejap, aksi ini langsung mendapatkan tanggapan negatif dari warganet. Muljadi Pinneng, footgrafer bawah laut profesional sekaligus penikmat aktivitas selam, menyayangkan hal itu. Pinneng mengirimkan video tersebut kepada Tempo pada Selasa sore, 17 April, melalui pesan pendek, sambil menyertakan emoji sedih.

Adapun pemilik akun lain turut menorehkan komentar di akun Instagram yang mengunggah video itu. “STOP MERUSAK!!!!!” tulis pemilik aku @cocodrama.

“Bayak belajar lagi yaa **** soal edukasi laut. Semoga lebih baik lagi yaaa karna ini salah sumpah ga keren loh,” tulis @anylist_. 

Saat dikonfirmasi, akun pengunggah video itu melalui nomor telepon yang tertera pada bagian bio. Namun nomor tersebut tak aktif. Pesan pendek pun tak direspons. Saat ini, akun tersebut telah menghapus semua unggahan foto dan video. Sedangkan pemilik mengganti nama akunnya sesaat setelah viral.

Maret lalu, Pinneng memberikan tipnya kepada para penikmat aktivitas snorkeling atau diving. Ia mengimbau mereka tak menyentuh biota apa pun yang tumbuh di laut lantaran bakal merusak. “Meski itu untuk alasan estetika,” kata Pinneng saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait