Data Pengguna Facebook Bocor, Menteri Rudiantara: Indonesia Paling Tegas

TEMPO | 19 April 2018 | 20:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menkonminfo Rudiantara mengklaim Indonesia negara yang paling tegas bertindak terhadap perusahaan media sosial dan perusahaan over the top (OTT), Facebook. "Saya sudah beri surat peringatan kedua ke Facebook," ujarnya ketika bertemu dengan para pengusaha di US ASEAN Business Council, di Washington DC, Rabu pagi, 18 April 2018. 

Rudiantara menuturkan, awalnya Facebook digunakan publik sebagai ajang positif untuk bersilaturahmi, jejaring sosial reuni. "CLBK dan sebagainya. Juga buat cari berkah UMKM jual barang, anak muda jual sepatu bekas dan sebagainya," tuturnya.

Tapi belakangan, tambah Rudiantara, Facebook berturut-turut menimbulkan dua masalah serius. Pertama, Facebook menjadi pencetus viralnya konflik sosial seperti di Rohingya. Masalah kedua, terkait pencurian data pribadi pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. Rudiantara kemudian melayangkan dua surat peringatan kepada perusahaan itu. "Kasihan Ruben (Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia), staf orang Indonesia yang baru kerja dua bulan, dapat masalah," tuturnya.

Menteri Rudiantara sebetulnya ingin berbicara langsung dengan pimpinan Facebook di Dublin, Irlandia. "Bukan mustahil kita menutup operasi mereka," ucapnya.

Kata Rudiantara, Markas Besar Kepolisian telah memanggil Facebook yang lantaran perbuatan melawan hukum bisa kena kurungan maksimal 12 tahun dan atau denda Rp 12 miliar.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari sebelumnya mengatakan audit internal terkait penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica masih bergulir. Dia mengingatkan kasus tersebut sangat kompleks. "Jadi proses ini akan memakan waktu," katanya saat rapat dengar pendapat umum antara Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 17 April 2018. 

Komisi I DPR meminta Facebook menyerahkan laporan audit internal tentang penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica. Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga meminta audit tersebut.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait