Natalius Chendana Diramal Akan Mendapat Talenta Baru di Dunia Hiburan

Wayan Diananto | 29 Juli 2014 | 08:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Natalius Chendana melamar kerja di perusahaan teknologi informasi di Puri Kembangan Jakarta sebagai staf desain grafis. Penghasilan mengalir rutin tiap bulan. Nominalnya pun tak bisa dibilang pas-pasan. 

Setelah 2,5 tahun, anak kedua dari empat bersaudara seolah berada di persimpangan jalan. Nata merasa teknologi informasi bukan dunianya. Pemikiran itu menguat ketika suatu hari ia menghadiri kebaktian di rumah seorang sahabat. Seorang pendeta mendekatinya, lalu menyampaikan ramalan.
    
"Pendeta itu bilang: Engkau akan mendapat talenta baru di dunia hiburan," begitu Nata meniru ujaran sang pendeta. Beberapa hari kemudian, ia mengajukan surat pengunduran diri kepada atasannya. "Bos memberi saya waktu enam bulan untuk menimbang apa resign sudah keputusan final. Bersamaan dengan itu, saya jadi finalis body contest dan bertemu Andri. Saya pikir itu jawaban Tuhan," lanjutnya.  
    
Sebagai pendatang baru, penyuka rawon ini terbilang berani sekaligus beruntung. Peran yang menghampirinya selalu menantang. Dalam film terbaru The Sun, The Moon, The Hurricane (TSTMTH) misalnya, Nata berhadapan dengan aktor pendatang baru William Cokro. Dikisahkan, Kris (Natalius) dan Rein (William) berkawan sejak SMA.
    
"Kris siswa yang biasa saja. Rein bintang sekolah. Kris memperlakukan Rein secara istimewa. Kris tertarik dengan Rein. Itu fase SMA. Suatu ketika mereka berpisah. Kris pergi ke Amerika tanpa kabar. Hampir enam tahun berpisah, lalu mereka bertemu lagi di Bali dalam kondisi berbeda. Terjadi perubahan fisik di antara keduanya. Kris menikah dengan perempuan yang ternyata teman dekat Rein. Rein ditarik ke dalam problem hidup Kris," begitu Kris membocorkan cerita.
    
TSTMTH belum tayang di bioskop. Meski demikian, karya Andri Cung telah diputar pada sesi limited screening di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Beberapa blog film dan pengulas film memberi respons positif. Rencananya, Andri akan "mengekspor" TSTMTH ke festival film luar negeri sebelum akhirnya mudik ke negeri sendiri. Syuting TSTMTH, kata Nata, dilakukan di tiga tempat. 
    
"Bangkok delapan hari. Lalu jeda seminggu dan berlanjut syuting di Bali seminggu. Kemudian  rehat lagi hampir sebulan dan berlanjut syuting di Jakarta satu minggu. Sebagai pelakon, saya berharap TSTMTH juga bisa tayang di jaringan bioskop lokal," pungkasnya. 

(wyn/adm)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait