Tradisi Korea, Lee Jeong Hoon - Moa Aeim Rayakan 100 Hari Usia Anak

Altov Johar | 12 Agustus 2018 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pasangan  Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim menggelar perayaan 100 hari anaknya terlahir ke dunia. Sebagaimana tradisi masyarakat Korea, acara ini menjadi rasa syukur Lee dan Moa karena anaknya dalam keadaan sehat setelah melewati usianya yang ke-100 hari.

"Iya itu budaya dari Korea. Jadi sebenarnya saya sama Moa itu biasa aja, cuma kata mama-papa saya sih kalau sebagai anak Korea itu harus (merayakan)," kata Lee  Jeong Hoon di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/8).

Lebih lanjut Lee Jeong Hoon menjelaskan asal-usul budaya itu dijalani masyarakat Korea. Ia menuturkan,  dulu saat Korea dalam kondisi peperangan, banyak balita yang umurnya tidak mencapai 100 hari. 

"Zaman dulu bilang kalau anak itu hidup lebih dari 100 hari itu dia akan hidup makmur, dan itu akan panjang umur," jelas Lee Jeong Hoon. 

"Konon itu di Korea banyak perang, jadi ketika bayi itu sudah melewati masa 100 hari berarti mereka itu kuat. Karena biasanya sakit, meninggal, karena perang dan kecelakaan atau karena apa,  banyak bayi yang enggak bisa bertahan hidup sampai 100 hari. Makanya sekarang dirayakan," lanjut Moa menjelaskan.

Berbagai jenis makanan khas Korea tersaji di cara 100 hari anak Lee Jeong Hoon dan Moa. Salah satunya Tok, di mana setiap warna di makanan itu mengandung makna dan pengharapan.

"Yang merah itu kemakmuran, putih itu untuk panjang umur dan bersih hidupnya, dan banyak lainnya.  Ada buah juga yang melambangkan kebersihan, jadi warna cerah cantik," pungkas Moa. 

(tov/ari)

Penulis : Altov Johar
Editor: Altov Johar
Berita Terkait