Reza Zakarya Pasca Perceraian : Bohong, Kalau Aku Nggak Trauma

Vallesca Souisa | 2 Desember 2021 | 17:30 WIB

Reza Zakarya, diva dangdut muda jebolan ajang dangdut D’Academy. Ah, akhir-akhir ini namanya kerap diperbincangkan, akibat pernikahannya yang hanya berumur 3 bulan. Mei lalu, Reza bercerai. Tak mau banyak bicara, Reza mengedepankan lagunya “Lautan Dusta”, sebagai rangkuman kisah yang dialuinya, bagaimana perasaannya menjelang dan sesudah perceraian. “Banyak yang bertanya, kisahku gimana? Ya itu apa yang kamu dengar di 'Lautan Dusta', itu kisahku, seperti itu,” ungkap Reza ketika diwawancarai tabloidbintang.com.

“Lagu ini bercerita tentang perpisahan, hubungan yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi karena ego pasanganya. Dalam lagu ini suaminya sebagai kepala rumah tangga merasa dikhianati, karena istrinya hanya mementingkan kepentingan dunia aja,” jelas Reza Zakarya lebih lanjut.

TABLOIDBINTANG.COM - Begitu pula dengan music video-nya yang berlokasi di Pulau Payung, Kepulauan Seribu. Diceritakan Reza sedang mengemudikan speed boat bersama pasangan, mengibaratkan sosoknya sebagai nahkoda kapal dalam sebuah rumah tangga, namun pada akhirnya Reza harus merelakan sebuah perpisahan.

Karena usia pernikahan sangat singkat, banyak menuai pro dan kontra juga pasca perceraian. Dalam bincang-bincang kami, Reza mengutarakan kalau ternyata banyak juga yang menyalahkan dirinya, sampai bercerai. “Omongan paling sadis, menyakitkan itu, katanya aku mempermainkan dia. Lho, kalau mempermainkan dia, kenapa aku harus berkorban banyak, aku keluar banyak. Tapi ya, itu omongan orang. Mereka nggak tahu yang terjadi sebenarnya gimana, enggak tahu hari-harinya seperti apa. Yang menjalani kan aku dan dia,” ungkap Reza.

Ketidakcocokan dan dusta jadi kata kunci dalam perpisahan ini. Bagaimana dusta itu, Reza enggan mengungkapkannya. Bagaimana ketidakcocokan yang dimaksud, di antaranya, adalah kurangnya ada pemahaman dari mantan istrinya Valda, tentang kehidupannya, tuntutan profesinya sebagai penyanyi. “Kalau aku harus menyanyi dengan orang lain, aku harus bercanda, aku diminta pemotretan begini, atau aku diminta berpegangan tangan, semua itu kan tuntutan pekerjaan, yang memang aku diminta melakukan demikian, ya, aku harus lakukan. Karena profesiku.”

Ini sudah dijelaskan berulang kali, namun nampaknya sudah dikomunikasikan, tak dapat dimengerti juga. Jadinya, bikin lelah hati. Mungkin orang berpikir, kenapa baru 3 bulan? Kenapa tidak berusaha? “Aku sudah berusaha. Tapi memang enggak bisa. Kalau sudah susah, buat apa diteruskan lagi. Aku juga sudah diskusi. Ini memang sudah jalan terbaik,”ungkap Reza.

Alhamdulilah, kini kondisi Reza sudah lebih baik. Rasa sedih perlahan sudah teratasi. Ke depannya, ya, tak menutup kemugkinan untuk jatuh cinta lagi. Tapi, ada tapinya, nih. Harus banyak belajar dari yang lalu juga. Karena, tak dimungkiri, trauma itu ada. “Bohong, kak, kalau aku bilang aku enggak trauma. Trauma itu, ada. Tapi artinya, gini, ke depan nanti, aku mau benar-benar mengenal dulu siapa pun yang akan jadi pasanganku. Benar-benar mengenalnya, eye on eye. Dia harus dating ikut aku ke lokasi, lihat gimana persiapan di balik panggung, gimana ketika aku harus depan kamera. Dia harus benar-benar tahu, gimana tuntutan profesiku,” tutur Reza.

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait