Dorce Gamalama Sindir Keras Ustadz dan Kyai yang Komentari Wasiatnya Ingin Dimakamkan Sebagai Perempuan

Indra Kurniawan | 30 Januari 2022 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Entertainer Dorce Gamalama bereaksi atas pernyataan para pemuka agama soal wasiatnya agar dimakamkan sebagaimana dirinya sekarang. Para pemuka agama menyatakan agar dia diperlakukan sesuai kodratnya saat dilahirkan ke dunia yaitu laki-laki.

Dalam video reels yang diunggah di akun Instagramnya, Minggu (30/1) siang, Dorce memberi penegasan bahwa hanya keluarganya yang boleh memandikan dan mengkafaninya saat ia meninggal dunia nanti. Video itu dibuat Dorce ditujukan kepada para ustad dan kyai yang memberi pernyataan terkait wasiatnya.

"Biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya. Mau kain kafannya tujuh lapis, delapan lapis, saya serahkan kepada yang ngurus. Yang mengurus laki-laki boleh, perempuan boleh. Jadi siapa saja boleh yang memandikan saya," ujar Dorce dikutip dari Instagramnya. 

"Jadi kyai-kyai yang udah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang kurang baik. Harusnya Anda seorang kyai memberikan suguhan juga imbauan kepada siapapun. Karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya," lanjutnya dengan mimik geram. 

Sebelumnya Dorce mengungkapkan keinginannya untuk dimandikan sebagaimana dirinya sekarang saat menjadi narasumber di podcast Curhat Bang Denny Sumargo pada Minggu (23/1) lalu. "Setelah operasi, saya perempuan. Ya saya punya kelamin perempuan. Mandikan saya dengan pakaian perempuan, sebagai seorang wanita," kata Dorce mengulang wasiat yang disampaikan kepada anak-anaknya. 

Pernyataan itu ditanggapi oleh para kyai dan ustad, di antaranya Gus Miftah dan Buya Yahya. Menurut Gus Miftah dilansir dari kanal YouTube NitNot, karena Dorce terlahir sebagai laki-laki jika meninggal nanti ia harus dimakamkan sesuai kodrat asal. 

"Kalau kondisi seperti ini secara fiqih ia (Dorce Gamalama) tetap laki-laki. Artinya, pemakamannya tentunya kembali kepada kodrat asal," kata Gus Miftah. 

Dikatakan Gus Miftah ada perbedaan signifikan mengenai tata cara pemakaman laki-laki dan perempuan. "Misal kain kafan. Perempuan jauh lebih banyak. Kemudian salat jenazah, niatnya dan lain sebagainya. Ini tentunya berbeda."

Sekali tiga uang, Buya Yahya dalam pembahasan "Waria Tatkala Meninggal Siapa Yang Mandikannya?" di kanal YouTube Al-Bahjah TV, menyatakan seseorang dilahirkan sebagai laki-laki, cara merawat jenazahnya juga laki-laki.

"Seseorang laki-laki yang kemudian diubah menjadi perempuan. Maka secara dhohir dia memang perempuan. Tapi hakikatnya, dia tetap seorang laki-laki. Jadi hak waris dan cara mengurus jenazahnya laki-laki," kata Buya Yahya. (ind)

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait