Perjuangan Hanum Salsabiela Rais "99 Cahaya di Langit Eropa" Hamil Setelah Menunggu Delapan Tahun

Wayan Diananto | 15 Maret 2014 | 18:33 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - SAAT tinggal di Eropa, ada satu pengalaman "sepele" yang menggugah benak Hanum Salsabiela Rais, penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa.

Hanum yang tinggal di Eropa bersama suaminya, Rangga Almahendra (mereka menukah 5 Agustus 2006) kerap melihat ibu membawa bayi ke taman kota.

Ingin sekali Hanum menjadi seperti mereka. Mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak di benua terluas kelima di dunia. Namun Tuhan belum berkenan memercayakan keturunan kala itu. Berbagai cara telah dicoba Hanum dan Rangga.

"Saya mengikuti program bayi tabung pada 2012 dan 2013. Mencoba program hormonal serta in vitro fertilization supaya lekas punya anak. Sedih ketika dokter mengatakan kondisi kesehatan kami prima. Kualitas sel sperma dan telur baik, tapi tiada penjelasan medis mengapa program bayi tabung dan in vitro kami tidak membuahkan hasil. Jujur, semangat saya anjlok menghadapi itu. Apalagi biaya program bayi tabung tidak murah," ungkap Hanum ketika diwawancara Kamis (6/3).

Sempat berpikir jangan-jangan ada faktor X yang membuat upayanya nihil. Tapi apa? Kurang bersedekah sehingga Allah belum berkenan? Pernah menyakiti hati orang sehingga rezeki terhalang? Sampai akhirnya, Allah menjawab seminggu lalu. Hanum hamil! Umur kandungan baru empat minggu. Yang menanti kehamilan ini bukan hanya Hanum dan Rangga. Sang ayah pun menantikan.

Amin malah punya nazar jika putrinya berbadan dua. "Bapak bernazar mengelilingi kompleks perguruan Budi Mulya 2 di Panjen, Yogyakarta sejauh 30 km. Bapak berjalan kaki 10 km dan itu akan berlanjut terus sampai tergenapi. Saya sendiri malah tidak ada nazar khusus. Saya sudah mengikhlaskan dan percaya, Allah akan memberi pada waktu yang tepat. Indah pada waktunya. Ini saatnya. Bagi saya ini mukjizat kecil, karena mukjizat besar diberikan kepada Rasul," lanjutnya.

Sadar kehamilannya melewati proses bertahun-tahun, Hanum mulai mengurangi aktivitas sejak trimester pertama. Jujur, Hanum sedih kalau melihat inbox surat elektronik pribadi. Banyak surel yang memintanya menjadi narasumber talk show atau bedah buku. Dengan berat hati, Hanum menampik. Salah satunya, undangan dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

Undangan lain datang dari Palembang, Makassar, dan Pekanbaru. Ia ingin fokus untuk menjaga kehamilan. Memperbanyak konsumsi susu, madu, dan asam folat. Kegiatan lain yang dilakukan Hanum di rumah, menulis buku baru perkembangan Islam di Amerika Serikat.

"Saya ingin menjungkirbalikkan image umat Islam sebagai teroris. Konsepnya semifiksi dengan sudut pandang dari petualangan saya dan Mas Rangga. Insya Allah akan dirilis awal April," pungkasnya.

(wyn/adm)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait