Berat Ratu Felisha Naik 5 Kilogram Setelah Gagal Program Bayi Tabung

Wayan Diananto | 4 Maret 2017 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kami pangling ketika bertemu Ratu Felisha (34) di karpet merah gala premiere film Moammar Emka's Jakarta Undercover. Ia tampak lebih gemuk dan berisi. Kami menduga Feli (demikian Ratu Felisha disapa-red) tengah berbadan dua.

Sayang, bukan kabar bahagia yang diceritakannya malam itu. Melainkan duka. Program bayi tabung yang susah payah dijalaninya selama lima bulan terakhir gagal. Kegagalan itu menerbitkan trauma mendalam. Apa sebabnya?

Feli secara resmi melepas status janda pada 30 April tahun lalu. Ia dinikahi Arie Pujianto di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan. Setelah menikah, Feli dan suami menyatakan minat mereka menjalani program bayi tabung. Jalur bayi tabung dipilih bukan tanpa alasan.

Ada kista di dinding rahim Feli. Jumlahnya sangat banyak sehingga tidak memungkinkan untuk diangkat. Satu-satunya jalan untuk memperoleh keturunan, program bayi tabung. Feli menjalani program itu lima bulan lalu. 

Salah satu bagian dari rangkaian program bayi tabung, penyuntikan hormon. Suntik hormon rupanya menimbulkan efek samping. Berat badan Feli naik 5 kg.

“Kenyataan lain yang harus saya hadapi, program bayi tabung itu gagal. Sudah keluar duit banyak, gagal pula. (Saya menjadi) gendut lagi,” keluh Feli ditemui di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pekan lalu. 

Kegagalan program bayi tabung itu disebabkan banyak faktor. Sampai saat ini, Feli belum memahami apa yang sebenarnya terjadi di rahimnya.

“Mungkin, dinding rahim saya terlalu tipis atau ada faktor lain. Yang jelas, segala cara untuk mendapat momongan sudah kami coba,” akunya.

Gagal menjalankan program bayi tabung membuat mental Feli terpuruk. Keluarga dan para sahabat melayangkan simpati serta menyemangati. Mereka menyarankan Feli berkonsultasi ke dokter lagi. Namun, aktris kelahiran 16 Oktober itu menanggapi dingin. 

“Saya bosan ke dokter melulu dua kali sepekan, mesti diambil sampel darah, dan seterusnya. Lama-lama saya mirip sapi perah! Saya trauma. Saat ini, saya coba menata hati. Mencoba berpikir positif. Sempat saya menduga-duga, jangan-jangan Tuhan menilai belum waktunya kami mendapat momongan. Belum rezeki kami,” Feli menukas.

Yang dibutuhkan Feli saat ini, waktu untuk membalikkan susana hati yang berantakan. Arie menyarankan istrinya menghibur diri dengan berwisata. Beberapa minggu yang lalu, Feli pelesir ke Jepang dan Bali. Dengan melihat belahan lain dunia, trauma yang pekat perlahan menipis dan kian samar. Pikiran yang kacau mulai dibenahi. Kemudian, muncul sudut pandang yang lebih jernih.   

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait