Meira Anastasia, Istri Sekaligus Mesin Pendingin Ernest Prakasa

Wayan Diananto | 5 Maret 2017 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tak hanya bicara soal dua pencapaian di industri film. Dalam wawancara empat mata dengan Bintang, Ernest Prakasa  berbagi cerita soal rahasia langgeng berumah tangga dengan Meira Anastasia dan oleh-oleh liburan dari Jepang.

Sebenarnya, wajah karier Ernest berubah sejak film Ngenest menyedot perhatian 785 ribu penonton 2 tahun lalu. Cek Toko Sebelah mengubah hidup Ernest dan Meira sekali lagi dalam skala lebih dramatis. Pekerja seni kini mengakui eksistensi Ernest di peta industri film.

Satu kali membuat film sukses, orang mungkin saja menilai sukses itu hanya kebetulan dan keberuntungan. Dua kali mencetak sukses artinya ada sesuatu dalam diri Ernest. Bukan kebetulan dan keberuntungan semata. Popularitas tak membuat Ernest silap mata. Di balik kesuksesannya, ada Meira. Dan anak-anak. 

Ernest-Meira menikah pada 2007. Uniknya, ada tiga versi tanggal pernikahan. “Versi orang tua saya 29 April 2007. Versi suka-suka kami, 5 Mei 2007. Kalau versi orang tua Meira tanggal 5 Mei 2007, di rumah mereka lengkap dengan adat Sunda,” Ernest bercerita. 

Sudah 15 tahun keduanya saling kenal dan memahami. Mereka tahu cara memadamkan sumbu ledak masing-masing. Rumah tangga mereka sepi gosip. Namun bukan berarti tanpa konflik. Meira mengakui, saling nyolot berkali-kali terjadi. Salah satu momen nyolot terjadi ketika Meira usul agar karakter Erwin dalam Cek Toko Sebelah sesekali berbahasa Inggris saat mengobrol. 

Ernest tidak setuju. Ia khawatir penonton kurang menyukai Erwin gara-gara gaya bicaranya sok bule. Meira bersikeras. Sesekali berbahasa Inggris itu tujuannya untuk membedakan Erwin dari kakaknya, Yohan. Pertimbangan lain, film itu hanya berdurasi dua jam. Karenanya, karakter-karakter yang dibangun mesti spesifik agar lebih jelas di mata penonton. Gara-gara usulan itu, perdebatan terjadi. 

“Ernest suka berdebat. Saya sebaliknya. Kalau berdebat, Ernest bisa mencecar pendapat saya dari A sampai Z. Ia sangat detail. Kalau mau berpendapat dengan Ernest, saya harus menjelaskan kenapa, bagaimana caranya, dan lain-lain,” Meira menggambarkan.

Meira menambahkan, emosi Ernest bisa naik dan turun dengan cepat. Kalau sudah begini, Meira menjelma menjadi mesin pendingin.

Interaksi pasangan ini sebenarnya tergambar dalam adegan Cek Toko Sebelah, ketika Yohan marah besar kemudian meminta istrinya, Ayu, urun rembuk. “Ngomong dong, Yu!” teriak Yohan. Ayu menjawab, “Aku enggak mau ngomong kalau Koh Yohan masih emosi.”

Dialog itu adalah bentuk pemahaman terhadap pasangan di level lebih dalam. Saking memahami suami, seorang istri tahu kapan harus bicara, kapan mesti diam sejenak agar tensi pertengkaran tak semakin panas. 

Meira adalah Ayu dalam kehidupan nyata. Ia tahu harus bagaimana jika emosi Ernest sedang meluap.

“She is my Ayu. Karakter Ayu saya persembahkan buat Meira. Yohan temperamental, Ayu mendinginkan. Kedua karakter ini versi keren kami,” jelas Ernest. 

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait