Ibnu Jamil Ingin Lari Maraton Sampai Usia 60 Tahun

Wayan Diananto | 26 Maret 2017 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketika senggang datang, Ibnu Jamil (34) meluangkan waktu bertemu anak, membayar utang tidur, dan olah raga. Untuk olah raga, pilihan Ibnu Jamil jatuh pada lari. Diam-diam, ia telah mengoleksi enam medali dari lari maraton. 

Dua medali diperoleh dari kompetisi Bali Maraton, satu medali dari Jakarta Maraton, tiga medali lainnya “diimpor” dari Beijing, Tokyo, dan Seoul Maraton. Ibnu Jamil menjadikan olah raga padan kata dari investasi kesehatan. “Saya ingin berlari maraton sampai usia 60 tahun. Lari itu menabung kesehatan agar nanti di hari tua saya tetap bisa jalan-jalan. Saya ingin seperti bule-bule yang di usia senja masih bisa pelesir ke luar kota bahkan terbang ke luar negeri,” kata Ibnu ketika berkunjung ke kantor tabloidbintang.com, belum lama ini.

Ibnu Jamil sadar pada akhirnya, batang usia terus menjalar. Kulit akan mengerut. Anak yang dulu berseragam putih merah akan duduk di bangku kuliah, menyulam karier, menikah, dan mempunyai keturunan. Di sisi lain, Ibnu Jamil bermetamorfosis dari ayah menjadi seorang kakek. Metamorfosis itu terjadi hanya jika Ibnu Jamil sehat dan panjang umur.

Karenanya, Ibnu berikhtiar dengan olah raga dan tidur cukup. Ia ingin merasakan nikmatnya menimang cucu. “Jika Tuhan mengizinkan, saya berumur panjang. Saya tidak ingin cuma duduk di rumah dijagain anak dan cucu. Saya tidak mau menjadi beban bagi anak dan cucu kelak. Saya ingin seperti Mick Jagger yang sudah tua tapi masih energik,” pungkasnya.

(wyn/yb)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait