Erwin Gutawa: Gita Masih Anak Saya, Tapi Sudah Dewasa

Wayan Diananto | 14 Agustus 2017 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Erwin Gutawa percaya Gita Gutawa bisa menjaga diri. Bukan berarti Erwin cuek terhadap kehidupan asmara Gita. Ia tahu namun menghargai privasi putrinya.

“Tentu Gita tetap saya awasi namun tidak sampai paranoid. Kalau khawatir, wajarlah. Apalagi dia perempuan. Kalau keluar rumah dan belum pulang saya sering bertanya kepada istri, 'Kemana Gita? Kok, belum pulang?'” aku Erwin.

Pekan lalu, Erwin Gutawa memperlihatkan kekompakannya dengan Gita saat memperkenalkan anak didik mereka yang tergabung dalam kelompok Di Atas Rata-rata.

Di Atas Rata-rata melepas album anyar bertajuk Musik Anak Terbaik. Selama menggarap album berisi 11 lagu itu, ia kerap bertengkar dengan Gita.

Diakui Erwin Gutawa, sebagian pemikiran Gita sebenarnya sama dengannya. Namun, referensi musik Erwin Gutawa dan Gita Gutawa tak sama, mengingat keduanya beda generasi. 

Erwin Gutawa mendengarkan Koes Plus, sementara Gita tumbuh bersama Coldplay. Saat silang pendapat terjadi, Erwin tak lantas memarahi putrinya. Ia mencoba mengingat bagaimana Gita dulu berproses. Pada usia 11 tahun, Gita melepas album debut.

Seluruh materi dan proses rekaman ditangani Erwin dan tim. Memasuki album kedua, dia berani bilang, “Papa, aku bikin lirik lagu, ya? Aku pengin bikin lagu yang mencerminkan siapa aku.” 

Gita, kata Erwin, mulai memasukkan unsur keakuannya. Saat menggarap album ketiga, Gita jadi produser. Album itu dikerjakan di Inggris. Pernah, suatu hari  Gita menulis lagu “Rangkaian Kata” dengan bantuan sequencer di apartemennya. 

Ia kemudian memesan aransemen musik kepada ayahnya. “Sebagai aranjer, saya membuat improvisasi dan menambahkan interlude. Setelah hasil aransemen saya kirim, dia merespons begini, 'Jangan seperti ini (aransemennya). Ini terlalu Papa.' Akhirnya, saya mengulang lagi dari awal,” Erwin berbagi cerita. Meski demikian, ia tidak sakit hati.

Erwin bangga melihat Gita berkembang, mampu membuat konsep serta mempertahankan pendapat dengan alasan logis. Bagi Erwin, itu perkembangan positif. Sepintas Gita tidak menurut namun itu menandakan ia punya pemikiran sendiri.

“Apalagi setelah menyelesaikan pendidikan strata 2. Gita masih anak saya tapi sudah dewasa,” tutup dia.

 

(wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait