Di Balik Pemilihan 8 November sebagai Waktu Pernikahan Kahiyang Jokowi, bagian 2

Wayan Diananto | 30 September 2017 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pekan lalu, kami memperoleh penjelasan detail terkait mengapa cinta Kahiyang Ayu-Bobby Nasution harus disahkan dalam ikatan pernikahan pada 8 November 2017.

Kami cuplik pula bagaimana keduanya bertemu dan momen penting apa saja yang menguatkan cinta keduanya. Yang tak kalah penting, siapa menantu Presiden sebenarnya? Apakah ia juga mendapat hadiah sepeda dari calon mertua? 

Pernyataan resmi keluarga Istana menyiratkan telah matangnya persiapan pernikahan Kahiyang-Bobby. Gibran menyebut, persiapan hari besar adiknya mencapai 80 persen.

Tiga hari sebelumnya, Kamis (14/9), surat nikah Kahiyang-Bobby berikut persyaratan administratif lain telah diurus paman Kahiyang, Haryanto, di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Solo. Kepala KUA Banjarsari Solo, Basir, membenarkan hal ini.

Keluarga Jokowi yang diwakili Haryanto, kata Basir, sudah mendatangi KUA untuk mendaftarkan sekaligus memberikan dokumen sebagai persyaratan wajib calon pengantin. Persyaratan itu antara lain surat pengantar dari RT, KTP, dan kartu keluarga. 

“KUA sebatas membenarkan atau mengonfirmasi bahwa pernikahan akan berlangsung pada 8 November, tepatnya Rabu, seperti yang disampaikan Ibu Iriana Jokowi. Informasi yang bisa saya sampaikan itu dulu,” tutur Basir ketika dihubungi Bintang, Rabu (20/9).

Usai mengonfirmasi KUA, kami mencari tahu makna di balik pemilihan tanggal 8 November. Kami menghubungi Museum Radya Pustaka, Solo. Staf Tenaga Teknis Permuseuman Bidang Pengelolaan Naskah (Manuskrip), Totok Yasmiran, menjelaskan makna 8 November bagi mempelai. Penjelasan itu dimulai dengan melacak hari serta tanggal lahir Kahiyang dan Bobby. 

Setelah itu, memetakan neptu dan wuku. Wuku adalah bagian dari siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali yang berumur tujuh hari (satu pekan). Siklus wuku berumur 30 pekan (210 hari) dan masing-masing wuku memiliki nama sendiri. Sementara neptu adalah nilai angka yang disematkan dalam tiap-tiap hari dan pasaran. Kahiyang lahir pada Sabtu Pon, 20 April 1991. Sementara Bobby lahir pada Jumat Wage, 5 Juli 1991. 

Totok menjelaskan, Kahiyang lahir pada Sabtu Pon dengan wuku Gumbreg. Ia berwatak rahayu (selamat, tenteram), murah hati, dan meneduhkan. Dalam hidup, Kahiyang dinaungi kemurahan serta rezeki melimpah. Pemilik wuku Gumbreng bersifat pemaaf. Jika dicaci tak mudah sakit hati. Saat disanjung pun tak lantas pongah. 

“Sedangkan hari kelahiran Bobby pada Jumat Wage jatuh pada wuku Kuruwelut. Wataknya rahayu. Andai ada orang bermaksud jahat kepadanya, orang itu akan wurung (mengurungkan niat). Ia cepat menangkap apa yang diajarkan kepadanya, namun jarang kesampaian apa yang diinginkan. Selain itu, ia menjadi tempat bertanya karena ilmu pengetahuan ada padanya. Berdasar perhitungan, hari kelahiran keduanya berwatak rahayu,” papar Totok. 

 

(han / wyn / gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait